Bola.com, Jakarta - Pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias, mengaku belum bisa berkomentar terkait wacana pemberian gaji 50 persen pada lanjutan Shopee Liga 1 2020. Sergio Farias masih berada di Brasil dan belum membahas hal tersebut dengan menajemen Persija.
PSSI telah memutuskan aturan mengenai pemberian gaji sebesar 50 persen dalam Surat Keputusan (SK) terbaru bernomor bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020. Aturan tersebut bisa menjadi landasan buat Persija Jakarta dan klub lainnya dalam memberikan gaji kepada pemain, pelatih, dan ofisial.
Advertisement
Dalam poin ketiga disebutkan, klub diperbolehkan mengubah nilai kontrak dengan pemain, pelatih, dan ofisial pada kelanjutan Shopee Liga 1 2020. Jumlahnya minimal 50 persen dari total nilai kontrak.
Aturan ini dikeluarga agar klub, pemain, pelatih, dan ofisial tidak ada yang dirugikan. Sergio Farias belum bisa berkomentar banyak terkait rencana pemangkasan gaji sebesar 50 persen karena belum bertemu dengan manajemen klub.
"Saya belum bicara masalah ini dengan Persija. Saya juga tak bisa banyak berbicara mengenai hal itu," kata Sergio Farias.
Selain itu, Sergio Farias juga belum mengetahui nasibnya di Persija Jakarta. Pelatih asal Brasil itu memiliki kontrak sampai Desember 2020 di Persija.
"Saya tak bisa bicara banyak mengenai hal itu. Kami tak bisa bicara mengenai kontrak karena punya klausul kerahasiaan dengan klub," tegas Sergio Farias.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Masalah Sepele
Sergio Farias mengaku Persija Jakarta tak boleh memandang masalah pemberian gaji sebesar 50 persen sebagai problem biasa. Hal ini tak bisa dipandang sebelah mata karena bisa diadukan ke FIFA.
Saat tim tidak memenuhi kewajibannya dalam pemberian upah yang sudah sesuai kontrak, pemain, pelatih, atau ofisial bisa mengadukannya ke FIFA. Tentu saja hal ini bakal merusak citra Indonesia yang akan menggelar Piala Dunia U-20 2021.
"Masalah itu akan diselesaikan oleh FIFA kalau ada gaji yang tidak dibayar. Tentu saja kalau ada masalah seperti itu, konsekuensinya mungkin buruk buat citra negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021," tegas Sergio Farias.
Advertisement