Bola.com, Jakarta - Pelatih Shin Tae-yong membuat kejutan dengan menepikan pemain-pemain berumur pada pemusatan latihan Timnas Indonesia. Padahal, masih ada pemain-pemain tua yang tampil ganas dan berkualitas di lini depan.
Timnas Indonesia sudah lama kehilangan regenerasi terutama di sektor depan. Hampir sulit untuk menemukan penyerang masa depan dengan kemampuan yang komplet dalam urusan mencetak gol, duel, dan kelincahan.
Baca Juga
Advertisement
Hal itulah yang membuat dalam beberapa tahun terakhir pelatih Timnas Indonesia menggunakan pemain berumur. Meskipun secara kualitas, para pemain yang sudah berusia 33 tahun ke atas itu belum kehilangan ketajamannya.
Namun, nama-nama tersebut menghilang dari 29 pemain yang dipanggil ke pemusatan latihan Timnas Indonesia pada Agustus 2020. Shin Tae-yong secara tidak langsung ingin memberikan kesempatan pada pemain yang usianya relatif muda.
Contohnya adalah Muhammad Rafli, Kushedya Yudo, dan Dendy Sulistyawan. Meski begitu ada juga pemain yang sudah berusia di atas 30 tahun masih dapat kepercayaan dari Shin Tae-yong semisal Irfan Bachdim dan Ilija Spasojevic.
Selain kedua pemain tua tersebut, sebenarnya masih ada sejumlah nama yang layak mendapatkan kesempatan di Timnas Indonesia. Mereka merupakan pemain tajam dengan naluri mencetak gol yang tinggi.
Lantas, Siapa saja pemain tua yang ganas dan berkualitas, namun tak dipanggil Shin Tae-yong ke pemusatan latihan Timnas Indonesia?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Samsul Arif
Samsul Arif bisa dikatakan sebagai talenta lokal yang jarang dipanggil ke Timnas Indonesia. Padahal, pemain asal Bojonegoro itu belum kehilangan ketajamannya ketika bermain di liga.
Dalam tiga musim terakhir, Samsul Arif berhasil mencetak 35 gol di liga. Pencapaian itu membuat namanya menjadi penyerang lokal paling subur di Indonesia.
Samsul Arif merupakan penyerang murni yang dikenal ganas dalam eksekusi tembakan. Pemain berusia 35 tahun itu juga memiliki kecepatan dan kelincahan.
Sejak memulai debut pada 2011, Syamsul Arif sejauh ini sudah tampil sebanyak 17 kali dan mencetak dua gol. Pada 2019, Samsul Arif sempat dipanggil ke Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy.
Namun, Samsul Arif gagal mencatatkan penampilan. Jadi, terakhir kali Samsul Arif berseragam Merah Putih terjadi pada 2015 pada ajang Kualifikasi Piala AFC.
Advertisement
Boaz Solossa
Boaz Solossa merupakan satu di antara penyerang tajam yang dimiliki Timnas Indonesia. Bicara soal kualitas dan naluri mencetak gol, tak ada yang perlu diragukan lagi dari pemain berusia 34 tahun itu.
Meskipun sudah tak lagi muda, Boaz pada kenyataannya masih mampu diandalkan dalam urusan mencetak gol. Sejak mengawali karier di Timnas Indonesia pada 2004, Boaz sudah mengemas 48 penampilan dan mengoleksi 14 gol.
Boaz adalah penyerang dengan tipikal tembakan yang akurat. Pemain asal Sorong, Papua itu juga punya kemampuan fisik yang mumpuni dalam urusan duel maupun bermain di lapangan.
Kelebihan-kelebihan itulah yang dipadukan Boaz dengan kelincahan yang dimilikinya. Wajar bila pada kenyataannya adalah Boaz merupakan penyerang lokal yang komplet.
Namun, Boaz tak mendapatkan kesempatan mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong. Boaz terakhir kali berseragam Merah Putih pada 2018 dalam laga uji coba melawan Mauritius.
Beto Goncalves
Tak bisa dimungkiri Beto Goncalves merupakan pemain naturalisasi yang paling sukses saat ini di Timnas Indonesia. Meskipun sudah berusia 39 tahun, namun Beto masih mampu menunjukkan penampilan tajam dan agresif di lini depan.
Sejak menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2018, Beto tercatat sudah bermain sebanyak 12 kali dan mencetak 10 gol. Artinya, Beto hampir mencetak gol pada setiap laga yang dimainkannya.
Beto juga sempat tampil di Asian Games 2018 bersama Timnas Indonesia U-22. Dalam lima laga, Beto sukses mencetak empat gol.
Rentetan statistik yang dimilikinya sudah cukup menggambarkan karakteristik Beto. Wajar bila banyak orang yang kagum pada konsistensi yang dimilikinya sampai saat ini.
Beto memiliki naluri yang tajam sebagai penyerang. Keahlian itu dipadukan dengan tembakan akurat yang dimilikinya.
Pada pemusatan latihan bersama Shin Tae-yong yang digelar Februari lalu, nama Beto sempat masuk dalam daftar. Namun, Beto kemudian menghilang pada pemusatan edisi Agustus ini.
Advertisement