Sukses


Penyerang Timnas Indonesia U-19 Ini Menikmati Kedisiplinan Shin Tae-yong, Begini Alasannya

Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia U-19 terus dimatangkan dalam Training Camp (TC) di Jakarta. Bagas Kaffa dan kawan-kawan digembleng langsung oleh pelatih kepala Shin Tae-yong sebagai persiapan menghadapi Piala Dunia U-20 tahun depan.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut diyakini bakal membawa pengaruh besar bagi kiprah Timnas Indonesia di pentas Piala Dunia U-20. Satu diantaranya adalah dengan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan kepada seluruh pemainnya.

Shin Tae-yong menegaskan pentingnya kedisiplinan tinggi tentang pola latihan di luar lapangan. Seperti contohnya, para pemain dilarang mengkonsumsi gorengan, hingga pembatasan menggunakan media sosial.

Banyak hal tentang kedisiplinan yang diterapkan Shin Tae-yong membuat pemain merasa sangat bersyukur. Termasuk yang dialami penyerang Timnas Indonesia U-19 asal klub PSS Sleman, Saddam Emiruddin Gaffar.

Dirinya menilai apa yang ditanamkan oleh Shin Tae-yong soal kedisiplinan selama ini justru menjadi nilai plus bagi para pemain. Ia mengaku sangat menikmati ilmu tentang hidup bersiplin yang diberikan Shin Tae-yong.

"Kalau saya pribadi menyikapinya bahwa coach Shin Tae-yong menyuruh melakukan ini itu, karena ada tujuannya. Pasti ada timbal balik yang positif untuk pemain sendiri," terang Saddam Emiruddin saat dihubungi Bola.com, Senin (10/8/2020).

"Pastinya coach Shin Tae-yong punya pengalaman lebih tentang apa yang seharusnya dilakukan pemain," beber pemain Timnas Indonesia U-19 itu.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Tak Terkendala Komunikasi

Faktor lain yang berpotensi menjadi kendala bagi para pemain di Timnas Indonesia adalah mengenai komunikasi dengan sang pelatih. Shin Tae-yong yang asal Korea Selatan membawa penerjemah dalam pekerjaannya sebagai pelatih kepala tim Merah-putih.

Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi persoalan. Para pemain, termasuk Saddam, tidak perlu pusing harus menggunakan bahasa Korea untuk memahami apa yang diinstruksikan sang pelatih.

"Untuk belajar bahasa Korea tidak sih, paling dengan bahasa Inggris. Kalau komunikasi dengan coach tetap menggunakan bahasa Indonesia, soalnya ada penerjemah," jelas Saddam Emiruddin. 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer