Bola.com, Malang - Arema FC tepat berusia 33 tahun pada hari ini, Selasa (11/8/2020). Perayaan yang cukup sederhana dilakukan pada tahun ini, seperti konser virtual dan beberapa kegiatan sosial. Aremania harus merayakan hari jadi klub kesayangannya dengan cara tersebut karena masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Boleh dikatakan momentum hari jadi kali ini terasa sulit bagi Arema FC maupun pendukungnya Aremania. Mereka harus menahan diri untuk tidak berkerumun bersama merayakan hari jadi klub kesayangan mereka.
Advertisement
Namun, hal itu tak lagi penting. Setelah ini, Arema FC sudah kembali dihadapkan dengan lanjutan Liga 1 yang dimulai pada Oktober nanti. Tim berjulukan Singo Edan itu harus menjalani kompetisi dengan skuat yang berbeda dengan awal musim.
Alasannya karena trio asal Argentina memilih mundur karena tidak sepakat dengan renegosiasi kontrak yang membuat gaji mereka harus dipangkas hingga 50 persen. Ketiganya adalah pelatih kepala Mario Gomez, pelatih fisik Marcos Gonzales, dan striker Jonathan Bauman.
Kemungkinan ke depannya Arema FC hanya mendatangkan satu pelatih kepala. Sementara itu, belum ada rencana mendatangkan pelatih fisik baru dalam waktu dekat. Sedangkan untuk pengganti Jonathan Bauman, Arema FC harus menunggu bursa transfer Liga 1 2020 pada Desember mendatang.
Namun, bukan berarti Arema FC menganggap kompetisi Liga 1 2020 hanya sebagai formalitas. General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, menegaskan momentum hari jadi ke-33 ini membuat Arema FC tetap bersemangat untuk eksis di Liga 1.
"Arema tidak melepas musim ini. Target bisa ke kompetisi Asia pada musim depan. Apabila tercapai, tentu kami bersyukur. Intinya, Arema FC membuat musim ini sebagai roadmap musim selanjutnya," tegas Ruddy.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Banyak yang di Luar Kewajaran
Artinya, jika target tidak terpenuhi, pasti ada evaluasi akan dilakukan manajemen. Utamanya dari sektor kepelatihan, karena musim ini Singo Edan sudah menaruh kepercayaan penuh kepada tim pelatih untuk membentuk tim.
Namun, hasilnya pada awal musim ini belum terlihat. Tidak ada gelar yang didapatkan di pramusim, sementara dalam tiga laga pertama Arema FC hanya meraih tiga poin.
Setelah itu, justru Arema ditinggal pelatih dan pemain asing karena regulasi pemangkasan gaji dari PSSI yang mengambil keputusan itu lantaran dampak dari pandemi virus corona.
"Lanjutan musim ini judulnya extraordinary. Jadi, banyak hal di luar kewajaran yang dilakukan untuk menyelamatkan kompetisi. Seperti masalah gaji, kompetisi terpusat di Jawa, dan masih banyak kebijakan lainnya. Jadi jauh dari asas kesempurnaan pada musim ini sehingga Arema menjadikannya untuk persiapan musim depan," ujar GM Arema FC itu.
Advertisement