Bola.com, Malang - Larangan konvoi pada hari jadi Arema FC yang ke-33 pada hari ini, Selasa (11/8/2020), memang dipatuhi oleh Aremania. Namun, ternyata pendukung setia Arema FC itu tetap beraksi pada malam jelang hari jadi tersebut. Lautan Aremania yang melakukan corteo dari berbagai daerah akhirnya menjadi lautan di depan Balaikota Malang, Selasa (11/8/2020) dini hari WIB.
Aremania berjalan kaki dari berbagai penjuru untuk menuju Balaikota Malang. Aksi itu sudah dimulai sejak Senin (10/8/2020) malam pukul 23.00 WIB.
Advertisement
Jalanan lebih ramai ketimbang perayaan tahun lalu. Padahal aksi ini sangat rawan menjadi penyebaran virus corona. Bukan tidak mungkin hal itu terjadi, mengingat ada sejumlah Aremania yang tampak mengabaikan protokol kesehatan.
Ada di antara mereka yang tetap tidak menggunakan masker, dan tidak menjaga jarak. Memang, bukan hal yang mudah untuk mengatur ribuan massa untuk menjalankan protokol kesehatan.
Kepolisian yang bertugas tidak bisa berbuat banyak. Mereka sudah terlanjut memberikan izin untuk aksi ini. Namun, pada pukul 01.00 WIB, mereka baru beraksi membuat jalanan steril. Namun, dalam acara corteo untuk menyambut hari jadi Arema FC itu ada satu pesan positif yang tersampaikan.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aremania Bersatu
Aremania yang biasa mendukung Arema FC maupun Arema Indonesia membaur menjadi satu. Mereka membakar flare bersama dan mengobati rasa rindu karena sudah berpisah tribune. Seperti diketahui, Arema FC bermain di Liga 1. Sementara Arema Indonesia berlaga di Liga 3.
“Sekarang Aremania sudah jadi satu. Kami rindu mendukung tim Arema yang satu,” teriak salah satu Aremania lewat pengeras suara.
Dalam aksi ini juga ada musisi Anto Baret yang sempat membawakan lagu kabar damai.
“Aksi ini bisa dibilang menjadi sebuah momen lebaran bagi Aremania. Sekarang lebih jauh ramai daripada corteo tahun-tahun sebelumnya. Mungkin karena tidak ada konvoi jadi dilampiaskan melalui corteo,” kata Andri Turjianto, salah satu Aremania yang mengikuti corteo.
Advertisement