Bola.com, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, para pesepak bola muda terbaik yang dimiliki Indonesia mendapatkan kesempatan mengikuti program Garuda Select. Pemain-pemain muda ini tentu bisa menjadi andalan ketika nantinya Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong berkiprah di Piala Dunia U-20 2021.
Garuda Select merupakan program kerja sama antara PSSI dan Supersoccer yang dimulai sejak awal 2019. 24 pemain alumni Elite Pro Academy Liga 1 U-16 2018, di mana sebagian besar pemain andalan di Timnas Indonesia U-16, menjadi pilot project. 24 pemain tersebut berlatih di Inggris dan menjalani rangkaian pertandingan dengan tim junior dari akademi-akademi sepak bola Inggris.
Baca Juga
5 Pelatih yang Layak Dapat Pujian Sepanjang 2024: Berperan Dongkrak Perkembangan Sepak Bola Indonesia
3 Fakta Miring Timnas Indonesia Selama Fase Grup yang Membuat Pasukan STY Limbung Lalu Hancur di Piala AFF 2024
Deretan Hal yang Membuat Rekam Jejak Timnas Indonesia Layak Dapat Pujian Meski Gagal di Piala AFF 2024
Advertisement
Setelah itu, Garuda Select tahap kedua memberangkatkan 24 pemain yang juga berlatih di Inggris, dan sempat menjalani pertandingan menghadapi tim junior dari klub-klub Italia.
Kini buah dari pelatihan yang dijalani anak-anak muda Indonesia di Inggris dan Italia itu memulai fase baru dalam perjalanannya. Pemain yang sempat mendapatkan pengalaman tersebut kini berada di bawah asuhan Shin Tae-yong untuk menatap Piala Dunia U-20 2021, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Namun, sebelum itu Shin Tae-yong akan lebih dulu mempersiapkan tim muda ini untuk berlaga di Piala AFC U-19 2020. Dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 yang digelar oleh Shin Tae-yong di Jakarta itu, ada sejumlah pemain yang merupakan jebolan program Garuda Select. Siapa saja mereka?
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bagas Kaffa
Bagas Kaffa, atau yang punya nama lengkap Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi, merupakan pemain muda yang mendapatkan sorotan setelah bersama saudara kembarnya, Bagus Kahfi, membawa Timnas Indonesia U-16 menjuarai Piala AFF U-16 2018. Bagas Kaffa bermain sebagai bek sayap kanan, menopang saudara kembarnya yang menjadi ujung tombak tim.
Bagas Kaffa kini merupakan pemain milik Barito Putera yang sudah mendapatkan debut bersama tim utama ketika menjamu Bali United di Liga 1 2020 pada 6 Maret lalu.
Keistimewaan Bagas Kaffa adalah mampu membantu serangan tim lewat sisi sayap dengan sangat baik. Maklum, Bagas pernah menjadi seorang penyerang, termasuk sebelum tertukar oleh Bagus pada saat seleksi Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini.
"Bagus awalnya dipasang sebagai bek kanan, saya sebagai striker. Namun, pada satu momen, Coach Fakhri yang belum mengenal kami secara mendalam menunjuk saya bermain di bek kanan dan Bagus menjadi penyerang. Kami menerima saja dan itu menjadi kebetulan yang membawa berkah, terutama bagi saya yang kini nyaman sebagai bek sayap meski awalnya sulit beradaptasi," kisah Bagas dalam channel Youtube Garuda Nusantara belum lama ini.
Bagi Bagas Kaffa, keputusan tidak sengaja Fakhri justru membuatnya lebih berkembang. "Apalagi sebaiknya setiap pemain bisa bermain minimal pada dua posisi," pungkas Bagas.
Keberhasilan Bagas membawa Timnas Indonesia U-16 menjadi juara Piala AFF U-16 2018 dan mengantar Timnas Indonesia U-19 lolos ke Piala AFC U-19 2020 lewat fase kualifikasi membuatnya memang digadang-gadang menjadi bek kanan masa depan Timnas Indonesia, menjadi penerus pemain-pemain seperti Ismed Sofyan, Beny Wahyudi, atau yang saat ini masih muda Putu Gede Juni Antara.
Advertisement
David Maulana
David Maulana merupakan pemain yang menjadi kapten Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini. Gelandang tengah yang berperan sebagai pengatur lini tengah tim itu punya kemampuan sebagai seorang pemimpin yang memiliki visi bermain dan mentalitas yang baik.
Dalam sebuah pertandingan kualifikasi Piala AFC U-19 2020, David Maulana memperlihatkan kualitasnya. Ia mencetak gol kedua yang dicetak Timnas Indonesia U-19 saat menang 3-1 atas Timor Leste dalam partai pembuka Grup K. Begitu pun di laga kedua kontra Hong Kong, di mana satu gol dan satu assist dibuatnya.
Pelatih Timor Leste, Lee Min Uoung, pelatih Hong Kong, Thorlakur Arnason, saat itu memberi pujian khusus kepada David. Keduanya mengaku melihat permainan David sangat baik.
"Saya mengamati pemain Indonesia dengan nomor punggung enam. Ia sangat tenang mengatur serangan dan membagikan bola kepada teman-temannya," ujar Lee Min Young.
Begitu pun dengan pelatih Hong Kong. "Nomor punggung enam dan tujuh dari Indonesia merupakan gelandang berkualitas. Saya menyaksikan pertandingan mereka secara langsung. Saya senang melihat kualitas sepak bola Indonesia yang terus meningkat," ujar Arnason.
Penampilan David Maulana dalam turnamen kualifikasi itu tak lepas dari program Garuda Select yang diikutinya. David Maulana memang menjadi sosok yang sangat berkembang setelah melewati program tersebut.
Braif Fatari
Melihat susunan Garuda Select tahap pertama, bisa dikatakan bahwa mayoritas eks Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini adalah penghuninya. Namun, ada satu pemain dengan postur tubuh yang cukup tinggi dan bukan bagian dari skuat Garuda Muda. Ia adalah Braif Fatari.
Direktur Teknik Garuda Select, Dennis Wise, yang menemukan Braif dalam kunjungannya ke Indonesia untuk mencari pemain yang akan terseleksi masuk dalam skuat yang berangkat ke Inggris dalam program perdana Garuda Select.
Sekembalinya dari Inggris, Braif Fatari kemudian bermain untuk Persija Jakarta. Temuan Dennis Wise yang tampil baik bersama Garuda Select itu memang sempat memberikan kesan bagus bagi sejumlah klub yang membutuhkan sosok pemain muda.
Kini Braif Fatari ada dalam komposisi Timnas Indonesia U-19 yang tengah mengikuti pemusatan latihan di bawah asuhan Shin Tae-yong. Dengan postur tubuh ideal sebagai seorang gelandang, Braif Fatari punya masa depan bersama Tim Garuda.
Advertisement
Andre Oktaviansyah
Andre Oktaviansyah merupakan talenta muda sepak bola Indonesia yang sangat berbakat. Ia merupakan andalan Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini dan membawa tim tersebut menjuarai Piala AFF U-16 2018.
Penampilan gemilang itu membuat Andre Oktaviansyah mendapatkan kesempatan untuk berlatih di Inggris bersama Garuda Select pada edisi perdana. Namun, ia mengalami cedera di Inggris ketika menghadapi Blackburn Rovers U-16. Ia harus absen selama enam bulan.
Andre Oktaviansyah sempat kembali untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-19 kala masih ditangani oleh Fakhri Husaini sebelum kehadiran Shin Tae-yong. Saat itu Andre melakukan seleksi untuk Tim Garuda Muda yang bakal beraksi di kualifikasi Piala AFC U-19 2020.
Namun, Andre ternyata belum benar-benar fit dan harus tersingkir dari skuat. Gagal memperkuat Timnas Indonesia U-19 saat itu, Andre justru mendapatkan kesempatan untuk kembali memperkuat Garuda Select di program kedua.
Kini Andre Oktaviansyah menjadi satu dari sejumlah penggawa Garuda Select yang tengah mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di bawah asuhan Shin Tae-yong. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Andre punya kans besar untuk mengisi lini tengah tim yang akan tampil di Piala AFC U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021 itu.