Bola.com, Surabaya - Penyerang sayap Persebaya Surabaya, Irfan Jaya, masih berada di kampung halamannya, Bantaeng, Sulawesi Selatan. Berbagai kegiatan dilakoni oleh pemain berusia 25 tahun itu untuk mengisi waktu di tengah pandemi.
Irfan Jaya mengaku pernah mendapat kesempatan berbagi pengalamannya sebagai pemain profesional.
Advertisement
“Saya pernah mengisi coaching clinic di Kabupaten Jeneponto. Jadi, saya diundang untuk laga amal sekalian coaching clinic,” ujar pemain bernomor punggung 41 di Persebaya Surabaya itu dikutip dari situs web resmi klub, Selasa (11/8/2020).
Irfan juga tidak lupa memberi kontribusi kepada perkembangan sepak bola di kabupaten asalnya. Beberapa kali dia mendatangi lapangan di Bantaeng. Statusnya sebagai eks pemain Timnas Indonesia membuat anak-anak tertarik padanya.
Menurutnya, anak-anak Bantaeng punya semangat besar untuk menggapai impian menjadi pesepak bola profesional. Sayang, kebanyakan dari mereka tidak mendapat wadah untuk mengembangkan potensi.
“Selama saya bermain di profesional, alhamdulillah, anak-anak di Bantaeng semakin bersemangat dalam berlatih. Ada banyak juga yang ingin mengikuti karier seperti saya,” imbuh pemain Persebaya Surabaya yang punya dua anak tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Membeli Alat-alat Latihan Bola
Irfan Jaya justru merasa terinspirasi untuk berkontribusi terhadap pengembangan sepak bola di Bantaeng. Dia memendam tekad bisa kembali menghidupkan SSB Sinoa Bantaeng yang dulu menjadi tempatnya belajar.
“Saya sangat ingin membangun kembali SSB saya waktu kecil, karena SSB Sinoa Bantaeng sudah lama tidak aktif. Tetapi saya harus fokus dulu karir saya di Surabaya. Nanti saya akan mulai dengan membelikan alat-alat latihan bola dulu, biar kembali aktif,” tutur Irfan Jaya.
Pemain kelahiran 1995 terbilang menjalani karier yang tak mudah sebelum akhirnya mentas di kasta tertinggi. Dia kemudian menimba pengalaman ke PSM Makassar, yang merupakan klub besar di Sulawesi Selatan, sebelum hijrah ke Persebaya pada 2017.
Advertisement