Bola.com, Bandung - Arema FC sudah resmi merekrut dua pemain muda asal Brasil, Hugo Guilherme Grillo dan Pedro Henrique Bartoli. Dua pemain yang masuk kategori U-19 ini disebut-sebut sebagai bagian dari proyeksi pemain naturalisasi PSSI untuk Piala Dunia U-20 tahun depan.
Kini langkah itu masih jadi perdebatan para pelaku sepak bola. Banyak yang kontra dengan wacana kebijakan yang beredar itu.
Advertisement
Terlepas dari perdebatan itu, banyak pertanyaan muncul tentang asal usul para pemain ini. Manajemen Arema FC sempat memberikan kabar ingin merekrut pemain belia dari Amerika Latin.
Tanpa diduga realisasinya ternyata sangat cepat. Tapi ada beberapa hal di luar kebiasaan yang terjadi.
Bola.com merangkum beberapa fenomena aneh yang mengiringi perekrutan Arema FC terhadap dua pemain muda asal Brasil tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sepatu Pinjaman di Latihan Perdana
Hugo dan Pedro tiba di Malang pada 18 Agustus. Mereka langsung gabung dalam sesi latihan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Terlihat ada kesan mendadak dari kedatangan mereka. Saat itu, Hugo dan Pedro terlambat latihan sekitar 30 menit.
Selain itu, mereka juga tidak membawa perlengkapan. Saat latihan perdana mereka terpaksa memakai sepatu pinjaman milik pemain lain yang biasa dibawa kit man Arema. Mereka sempat mencoba dan memilih sepatu yang sesuai dengan ukuran kakinya.
Ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Satu di antaranya dan Pedro mungkin belum sempat membongkar barang bawaannya karena buru-buru untuk segera gabung latihan. Saat menuju ruang ganti, dia hanya membawa tas punggung yang berisi tidak terlalu banyak barang.
Advertisement
Keputusan Merekrut Super Cepat
Arema awalnya memberikan label pemain seleksi kepada dua pemain asal Brasil tersebut. Pelatih sementara Arema, Charis Yulianto, mengaku mendapat instruksi manajemen untuk memantau kualitas Hugo dan Pedro hingga pelatih baru datang awal September.
Namun hanya dua kali ikut seleksi, manajemen Arema sudah membuat rilis jika dua pemain itu dikontrak untuk investasi jangka panjang klub. Langkah naturalisasi disiapkan agar nantinya bisa membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 tahun depan.
Padahal, selama ini Arema jarang mengambil keputusan cepat terkait pemain seleksi. Apalagi Hugo dan Pedro belum pernah bermain di level tim senior. Pengalaman mereka membela klub kelompok usia di Brasil dan Portugal.
Para Pelatih Asal Brasil Tidak Mengenal Mereka
Dari rilis yang diberikan manajemen Arema, Hugo dan Pedro sebelumnya berkompetisi di kelompok usia, yaitu U-19 dan U-20. Hego yang berposisi sebagai stoper membela Cuiaba Esporte Clube U-20. Klub itu merupakan anggota Seri B Liga Brasil. Sedangkan Pedro yang bermain sebagai striker memperkuat klub U-19 Portugal, GD Chaves. Klub itu kontestan kasta kedua Liga Portugal.
Yang jadi pertanyaan, siapa sebenarnya yang membawa mereka ke Indonesia, khususnya ke Arema? Beberapa sosok asal Brasil yang pernah berkecimpung di dunia kepelatihan Indonesia juga tidak mengetahuinya. “Saya tidak tahu mereka. Karena banyak pesepak bola dari Brasil,” kata mantan pelatih Persipura Jayapura, Osvaldo Lessa.
Begitu juga dengan pelatih kiper Arema, Felipe Americo dan mantan pelatih kiper Persipura, Claudio de Jesus. “Saya tidak tahu siapa yang membawa mereka ke sini,” kata Felipe.
Padahal para pemain dan pelatih asal Brasil yang ada di Indonesia biasanya punya ikatan kuat dan paham asal-usul masing-masing. Bisa jadi para pelatih Brasil juga belum bisa berkomentar banyak karena program naturalisasi PSSI masih menimbulkan perdebatan.
Advertisement