Sukses


Banyak Pemain Asing Resign Menuju Lanjutan Shopee Liga 1 2020, Ini Plus dan Minusnya

Bola.com, Jakarta - Mundurnya pemain asing dari klub-klub kontestan Shopee Liga 1 2020 disinyalir akan mengurangi kemeriahan kompetisi yang akan kembali dimulai awal Oktober itu. Pasalnya, salah satu daya pikat Shopee Liga 1 adalah kehadiran para pemain asing yang tentunya memiliki kualitas di atas pemain lokal.

Pengamat Sepak Bola Tanah Air, Yusuf Kurniawan pun menyikapi banyaknya pemain asing yang resign dari klub Indonesia setelah adanya renegoisasi untuk kontrak baru mereka.

Untuk diketahui, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang mengeluarkan aturan memperbolehkan setiap klub untuk renegoisasi kontrak 50 persen dari komtrak awal.

Meski akan kehilangan figur-figur pemain asing, Yusuf Kurniawan mengatakan ada dampak positifnya bagi para pemain lokal yang selama ini hanya menjadi pelapis para pemain tersebut.

"Di satu sisi mungkin akan mengurangi keseruan persaingan. Tapi, di sisi lain bagus, karena dampaknya bisa menguntungkan pemain lokal untuk dapat panggung lebih banyak," kata Yusuf Kurniawan kepada Bola.com, Rabu (26/8/2020).

"Saya kira lebih dominan karena alasan itu (renegoisasi kontrak). Tapi, bisa juga diakibatkan rasa aman mereka berkurang lantaran cara penanganan pemerintah terhadap penanggulangan pandemi di Indonesia kurang baik," tambahnya.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Krisis Finansial

Pria yang sering menjadi komentator pertandingan sepak bola nasional ini tak menampikan jika aturan dari PSSI soal renegoisasi kontrak sedikit dipaksakan dengan tidak melakukan komunikasi dengan pemain sebelumnya.

Hanya saja, kata Yusuf Kurniawan, PSSI punya alasan lain sehingga menerapkan aturan renegosiasi kontrak, di antaranya melindungi klub kontestan dari krisis finasial disaat kekurangan sponsor karena pandemi virus corona.

"Iya kesannya memang dipaksakan. Tapi, ini langkah PSSI untuk melindungi krisis ekonomi di kalangan anggota Liga 1. Sayangnya, kebijakan itu tidak diselaraskan dengan aspirasi pemain dalam hal persentase pemotongan. Akhirnya ya begini," ungkapnya.

"Tanpa ada pandemi saja, banyak klub kita yang wanprestasi dalam menunaikan kewajibannya terhadap kontrak pemain. Apalagi sekarang. Tidak usah bicara renegosiasi. Tapi, hormatilah perjanjian kontrak. Pilihan pemain asing untuk pergi, adalah pilihan profesional. Tidak apa-apa," tambahnya.

Yusuf mamastikan, nilai jual kompetisi Shopee Liga 1 tidak akan berkurang banyak meski akan banyak pemain asing yang keluar. Pasalnya, kerugian akan diderita sponsor dari tidak adanya penonton di stadion.

"Sedikit berkurangnya. Karena untuk sponsor kerugian mereka akibat pertandingan tanpa penonton. Bukan soal minimnya pemain asing nanti," Yusuf Kurniawan menuturkan. 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer