Bola.com, Jakarta - Klub-klub mentereng di Benua Eropa banyak diidolakan oleh pesepak bola Indonesia, termasuk Bayu Pradana Andriatmo. Gelandang jangkar Barito Putera ini mengaku sangat mengidolakan klub Italia, AC Milan.
Satu di antara bukti bahwa ia merupakan seorang Milanisti adalah, putra pertamanya yang punya nama seperti mantan pemain AC Milan, Rui Costa Pradana. Anaknya sudah berusia 3,5 tahun.
Baca Juga
Penampakan Rumput SUGBK H-1 Jelang Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Netizen Silakan Berikan Penilaian
Prediksi Starting XI Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Kevin Diks Absen, Ivar Jenner Kembali, Mungkinkah Eliano Reijnders Bermain?
Timnas Indonesia Tanpa Kevin Diks dalam Duel Kontra Arab Saudi, Shin Tae-yong: Kami Tetap Bertekad Menang
Advertisement
Bayu memiliki alasan memberikan nama kepada anak pertamanya dengan nama itu. Manuel Rui Costa sendiri adalah gelandang flamboyan yang pernah membela AC Milan pada tahun 2001 hingga 2006, atau sejak diboyong dari Fiorentina.
Rui Costa dikenal sebagai jenderal lapangan tengah yang punya kekuatan di kaki kanan. Selain piawai mengatur tempo permainan dan pembagi bola handal, Rui Costa kerap menjadi pemecah kebuntuan dari tendangan jarak jauh atau bola mati.
"Kalau bicara target atau mimpi suatu saat ingin di main mana, sebenarnya mengalir saja. Tapi kalau boleh memilih ya main di AC Milan. Itu impian saya sejak kecil," kata Bayu Pradana dengan nada canda kepada Bola.com, Rabu (26/8/2020).
"Jadi dulu sejak mengenal sepak bola luar, sering nonton Liga Italia di televisi dan langsung jatuh hati dengan AC Milan. Waktu itu Milan masih jaya-jayanya, ada Andriy Shevchenko, Pippo Inzaghi, dan Rui Costa, sampai sekarang dengan Milan yang tidak menang-menang," kelakarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Harapan untuk AC Milan
Hanya, yang ia sayangkan adalah prestasi klub berjulukan Rossoneri tersebut yang belum kunjung kembali. AC Milan masih kesulitan kembali sebagai tim tradisi juara dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak faktor tertutama perihal keuangan klub yang membuat Milan sulit bangkit. Milan yang dulu adalah pesaing terberat Juventus maupun Inter Milan, sudah lama tertinggal jauh, terutama dari Juventus yang mampu memenangi sembilan juara Liga Italia beruntun.
Bayu Pradana mengaku sudah lama ingin melihat kedigdayaan Milan sebagai tim terbaik di negeri Pizza. Dengan gelar juara Serie A hingga 18 kali, ditambah wakil Italia tersukse di Liga Champions dengan koleksi tujuh trofi, setidaknya membuat Milan harus bangkit.
"Saya ikut mendambakan kekuatan dan kejayaan Milan yang seperti dulu. Semoga saja bisa bangkit sebagai tim besar seperti dulu lagi yang sering juara Liga Champions," jelas pemain asal Salatiga.
AC Milan kini ditangani oleh Stefano Pioli dengan menjalani musim 2019-2020 yang sebenarnya cukup mengesankan. Sempat terseok-seok di awal musim, Milan tancap gas di putaran kedua, himhha akhirnya finis di peringkat enam klasemen akhir.
Advertisement