Bola.com, Malang - Pemain asing Arema FC, Elias Alderete, tampaknya bisa menjadi pemain ketiga yang tidak melanjutkan kontrak bersama Singo Edan. Setelah Jonathan Bauman dan Oh In-kyun lebih dulu meninggalkan Arema FC karena tidak menemui kata sepakat, Alderete hingga saat ini juga belum menemui kata sepakat perihal kontrak baru yang disodorkan manajemen Singo Edan.
Namun, berbeda dengan Jonathan Bauman yang tidak ingin gajinya dipangkas 50 persen dalam lanjutan Liga 1 2020, Elias Alderete meminta poin kenaikan gaji pada Maret hingga Agusus menjadi 50 persen. Permintaan itu didasari karena dalam kurun waktu tersebut Arema FC hanya membayar 25 persen dari gaji.
Baca Juga
Reaksi Media Vietnam terhadap Lancarnya Proses Naturalisasi Kevin Diks: Pemain Berkualitas Nih, Bek tapi Cukup Tajam
Pakai Pemain Muda di Piala AFF 2024, PSSI Masih Tunggu Daftar Nama Pemain dari Shin Tae-yong
Lewat Rapat Paripurna 9 Menit, DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks untuk Timnas Indonesia: Tinggal Keppres, Sumpah, Perpindahan Federasi
Advertisement
Manajemen Arema FC pun tidak bisa memenuhi permintaan Alderete. Pembayaran gaji sebesar 25 persen tersebut merupakan kebijakan yang diambil berdasarkan keputusan PSSI ketika menghentikan kompetisi karena pandemi COVID-19 pada Maret lalu.
Saat ini, negosiasi sudah berjalan hingga tiga kali dan belum menemui kesepakatan. Manajemen Arema FC sepertinya tidak berencana mengabulkan permintaan penyerang berusia 25 tahun itu mengingat bisa timbulnya kecemburuan dalam internal tim jika permintaan itu dipenuhi.
"Kami sudah melakukan beberapa kali negosiasi. Kami menyiapkan antisipasinya. Dengan memainkan striker lokal, Arema FC juga bisa menang ketika menjalani pertandingan pertama," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Punya Pilihan
Ketika bermain dengan menduetkan striker lokal, Muhammad Rafli dan Kushedya hari Yudo, Arema FC memang tampil lebih agresif. Singo Edan menang dua gol tanpa balas di kandang Persikabo. Justru ketika Alderete tampil dalam dua laga berikutnya, Arema kalah.
Penyebabnya memang bukan persoalan kualitas Alderete. Namun, striker asing itu masih dalam proses adaptasi dengan sepak bola Indonesia dan cara bermain Arema FC.
Saat ini, Alderete masih mengikuti sesi latihan Arema FC. Dia tetap serius melahap semua materi latihan yang diberikan pelatih. Alderete sendiri melimpahkan persoalan negosiasi itu kepada agennya, sehingga ia bisa fokus untuk berlatih.
Seandainya pihak Alderete tidak bisa mengikuti standar gaji yang diberikan Arema, tentu sang pemain harus meninggalkan Singo Edan. Ia juga tidak bisa bermain di klub Indonesia lainnya, mengingat semua klub Liga 1 akan menerapkan kebijakan yang sama.
Advertisement