Bola.com, Solo - Dua mantan pemain Timnas Indonesia, Indriyanto Nugroho dan Bima Sakti, memberikan koleksi pribadinya kepada Museum Pasoepati yang berada di Kota Solo. Dua eks Timnas Indonesia yang kini aktif menangani Timnas Indonesia U-16 itu mempersembahkan koleksi berharga untuk disimpan di dalam museum yang kini menyimpan memorabilia berharga sepak bola Indonesia itu.
Indriyanto Nugroho yang kini menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-16, menyempatkan diri datang menyambangi Museum Pasoepati, Selasa (2/9/2020). Mantan pemain yang berdomisili di Kabupaten Sukoharjo itu membawa memorabilia miliknya, yaitu jaket Persik Kediri edisi 2009, di mana dirinya membela tim berjulukan Macan Putih itu.
Baca Juga
Advertisement
"Jaket ini saya gunakan ketika bermain di Persik Kediri pada 2009. Penuh kenangan karena saat itu Persik finis di peringkat keempat dan dilatih oleh Coach Aji Santoso," ujar Indriyanto Nugroho saat dijumpai Bola.com.
"Suatu kebanggaan bagi saya karena pernah membela Persik. Meski tidak bermain reguler, karena saya bermain setengah musim setelah dari Persiba Bantul. Ada beberapa momen yang mengesankan, seperti Yongki Aribowo yang masuk skuat Timnas Indonesia saat itu," lanjutnya.
Tidak hanya menyumbangkan jaket putih dengan ornamen ungu khas Persik, Indriyanto juga membawa sepasang sepatu milik Bima Sakti ke Museum Pasoepati. Pelatih Timnas Indonesia U-16 itu menitipkan sepasang sepatu itu kepada Indriyanto karena tak bisa ikut dan tengah berada di Pekanbaru.
"Kemarin sebelum skuat Timnas U-16 diliburkan lagi, saya mendapat amanat dari Coach Bima Sakti untuk menitipkan sepatu ini ke museum. Sekilas beliau bilang ada momen penting dalam sepatu itu," ujar mantan pemain yang karib disapa Nunung itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menyimpan Berbagai Memorabilia Sepak Bola
Museum Pasoepati yang terletak di kawasan Nayu Timur, Nusukan, Kota Solo, kini makin banyak menyimpan barang berharga sepak bola Indonesia. Bangunan yang awalnya adalah tempat berdirinya kelompok suporter Pasoepati, perlahan mendapat sumbangan koleksi dari para pemain nasional.
Listyanto Raharjo, Wahyu Tri Nugroho, I Komang Putra, hingga para pemain veteran di Persis Solo lebih dulu menyumbangkan barang berharga dan penuh kenangan. Seperti jersey, jaket, sepatu bola, kaus tangan kiper, piagam, piala, hingga pengeras suara suporter ikut jadi benda koleksi musem.
"Kami ingin bahwa destinasi unik khususnya di Solo tidak hanya obyek-obyek wisata saja. Tidak ada salahnya sepak bola juga bisa dikembangkan lewat museum seperti ini," jelas pengelola museum sekaligus Presiden Pasoepati pertama, Mayor Haristanto.
Advertisement