Bola.com, Medimurje - Timnas Indonesia U-19 takluk 0-3 dari Bulgaria pada laga pembuka International U-19 Friendly Tournament 2020, Sabtu (6/9/2020). Ada banyak hal yang bisa diperbaiki Tim Garuda Muda dari kekalahan tersebut.
Pada pertandingan tersebut, Timnas Indonesia U-19 mendapatkan teror dari Bulgaria sejak bola digulirkan. Skema 4-4-2 yang dipilih Shin Tae-yong tak maksimal.
Baca Juga
Advertisement
Strategi tersebut menjadi mentah karena para pemain digempur habis-habisan oleh lawan. Awalnya, Timnas U-19 terlihat hebat ketika bermain imbang tanpa gol kontra Bulgaria pada babak pertama.
Namun, semuanya buyar pada paruh kedua. Bulgaria mampu mencetak tiga gol dalam 15 menit akhir pertandingan melalui Martin Petkov (76', 85') dan Stanislav Shopov (83').
Situasi yang terlihat wajar karena pemain telah kelahan menahan gempuran lawan sepanjang 75 menit pertandingan. Inilah yang akhirnya membuat Timnas U-19 harus mengakui kekalahan telak dari Bulgaria.
Bola.com menilai secara keseluruhan, permainan Timnas Indonesia U-19 belum padu. Lantas, apa saja evaluasi yang bisa dilakukan pelatih Shin Tae-yong untuk laga selanjutnya?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jangan Bertahan Terlalu Dalam
Timnas Indonesia U-19 dalam laga melawan Bulgaria terlihat tertekan karena terlalu dalam bertahan. Shin Tae-yong memang ingin menguji sistem pertahanan Timnas U-19.
Namun, situasi itu justru membuat Bulgaria leluasa dalam melakukan tekanan. Timnas Indonesia U-19 akhirnya tertekan dan kesulitan untuk bangkit.
Advertisement
Asah Kreativitas
Timnas Indonesia U-19 dalam laga melawan Bulgaria menggunakan skema 4-4-2. Situasi ini membuat alur serangan Timnas U-19 lebih banyak dari sektor sayap.
Skema tersebut membuat lini depan Timnas Indonesia U-19 jarang mengambil inisiatif serangan, dan hanya lebih mengandalkan kualitas individu atau strategi satu-dua.
Pelatih Shin Tae-yong seharusnya memiliki rencana cadangan ketika alur serangan dari lini sayap tak berhasil, maka para penyerang dituntut untuk kreatif menggempur lawan dari area lain.
Hindari Bola Udara
Tak bisa dimungkiri, postur tubuh masih menjadi masalah yang dimiliki Timnas Indonesia U-19. Ketika berjumpa lawan dari negara-negara Eropa, hal ini selalu menjadi kelemahan.
Dalam laga melawan Bulgaria, terdapat perbedaan postur tubuh yang mencolok antara pemain. Hal ini yang berusaha dimanfaatkan oleh Bulgaria.
Timnas Indonesia U-19 seharusnya lebih mampu mencegah lawan untuk mengandalkan bola udara. Sebaliknya, Timnas U-19 bisa memanfaatkan permainan pendek yang mengandalkan kelincahan untuk menggempur lawan yang punya postur lebih tinggi.
Advertisement
Perbaiki Fokus
Timnas Indonesia U-19 sejatinya mampu bermain baik pada babak pertama dengan menahan Bulgaria. Namun, pada babak kedua, para pemain kehilangan konsentrasi sehingga Bulgaria mampu mencetak tiga gol.
Situasi itu terasa wajar karena sepanjang pertandingan Timnas Indonesia U-19 digempur habis-habisan oleh lawan. Cerita akan berbeda jika para pemain mampu mempertahankan konsentrasi sepanjang laga. Inilah yang harus diperbaiki oleh pelatih Shin Tae-yong.
Tingkatkan Kualitas Operan
Dalam laga melawan Bulgaria, Timnas Indonesia U-19 sebenarnya memiliki sejumlah peluang ketika membangun serangan. Namun, beberapa peluang harus terbuang percuma karena operan yang terlepas atau skema permainan yang putus.
Hal inilah yang membuat bola-bola yang didapat terlepas begitu saja dari kaki pemain. Pelatih Shin Tae-yong harus mampu memperbaiki kualitas operan pemain sehingga terukur.
Advertisement