Bola.com, Jakarta - Sepak bola Indonesia berduka. Mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, tutup usia. Alfred meninggal dalam usia 70 tahun di Austria, Selasa (8/9/2020).
Kabar meninggalnya Alfred Riedl ditulis oleh media Austria, kemudian dibenarkan oleh mantan asistennya di Timnas Indonesia, Wolfgang Pikal.
Baca Juga
Legenda Timnas Indonesia Ungkap Dua Kunci Lumpuhkan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Maarten Paes Bisa Jadi Penentu!
Gencar Naturalisasi Atlet, Menpora Tegaskan Tak Lupa Rencana Jangka Panjang
PSSI: Kalau Mau Jadi Singa Asia dan Lolos ke Piala Dunia, Timnas Indonesia Harus Menaturalisasi Pemain Keturunan
Advertisement
Pencinta sepak bola Indonesia pun membanjiri linimasa Twitter untuk menyampaikan duka cita.
Rest In Peace, Alfred Riedl! 🙏 pic.twitter.com/e7DzkywNcW
— SuporterFC (@SuporterFC) September 8, 2020
Alfred Riedl melatih Timnas Indonesia selama tiga periode, yakni di Piala AFF 2010, 2014, dan 2016. Dua di antaranya berbuah prestasi runner-up. Ia amat populer di Indonesia dan selalu dinantikan comebacknya walau gagal mempersembahkan sebiji trofi apapun buat Tim Merah-Putih.
Pada pertengahan Liga 1 2019 ia sempat ingin kembali ke Indonesia untuk melatih Persebaya Surabaya menggantikan Djadjang Nurdjaman yang dipecat, namun reuninya batal karena penyakit jantung.
"Saya baru saja selesai dioperasi dan menjalani perawatan intens. Saya sejatinya ingin melatih Persebaya, namun situasinya sulit," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dicintai Indonesia dan Vietnam
Masalah kesehatan kerap mengganggu karier Alfred Riedl sebagai pelatih. Ia sempat dioperasi gagal ginjal jelang Piala Asia 2007, saat dirinya menukangi Timnas Vietnam.
Salah satu warga Vietnam menyumbangkan ginjalnya pada Maret 2007. Kemudian 13 tahun berselang, kondisi kesehatannya "tidak begitu baik". Ini adalah alasan lain mengapa kembalinya kepelatihan tidak menjadi masalah.
“Saya bukan orang yang ambisius yang mengatakan ingin berada di bangku cadangan pada usia 75 tahun. Itu tidak akan menyenangkan bagi saya juga. Saya lebih suka bermain golf ketika saya baik-baik saja dan menikmati hidup selama saya bisa. ”
Selain di Indonesia, Alfred Riedl juga terhitung sukses saat menukangi Vietnam. Ia begitu dielu-elukan saat Tim Paman Hon lolos ke perempat final Piala Asia 2007. Alfred sempat dijuluki "Mesias Vietnam".
Indonesia jadi negara yang tak akan pernah bisa dilupakan olehnya.
“Orang-orang di sana gila jika kamu berhasil. Jika saya pergi ke Vietnam hari ini, orang-orang masih akan mengenali saya. Mereka berteriak-teriak untuk Anda. Itu sama di Indonesia, karena Anda tidak bisa keluar jalan-jalan secara normal,” tutur Riedl.
Selamat jalan, Alfred Riedl..
Advertisement