Bola.com, Jakarta - PSSI diklaim menyiapkan dana sebesar Rp5 miliar untuk biaya swab test para pemain di Liga 1 2020 dan Liga 2 2020. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menilai hal itu merupakan tanggung jawab federasi yang mengizinkan kompetisi dilanjutkan.
Kompetisi Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 diputuskan bergulir di tengah pandemi COVID-19. Untuk Liga 1, jadwal pasti sudah dikonfirmasi oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), yakni mulai 1 Oktober 2020 sampai 28 Februari 2021.
Advertisement
Tak hanya untuk para pemain, dana itu juga akan digunakan untuk swab test seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan. Kepastian terkait adanya dana bantuan untuk swab test menjadi bukti persiapan kelanjutan kompetisi semakin matang.
"Kami menyiapkan anggaran untuk swab test itu kurang lebih Rp5 miliar. Itu memang menjadi tanggung jawab federasi dan tentu kalau kompetisi sudah bergulir ada sponsor yang kembali," kata Mochamad Iriawan dalam webinar di Jakarta.
PSSI tak sendiri dalam melakukan swab test untuk para pemain Liga 1 dan Liga 2. Mochamad Iriawan menyebut pihaknya mendapatkan dukungan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Pak Doni Monardo (Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19) juga mengatakan akan membantu kami. Jadi, itu meringankan kami juga," tegas pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Dengan jadwal kick-off yang kurang dari satu bulan lagi, semua klub Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 sudah mulai menggelar persiapan. Namun, protokol kesehatan tentu akan menjadi fokus utama selama latihan dan pertandingan nanti.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembuktian ke Dunia
Mochamad Iriawan juga menyebut kelanjutan Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 di Indonesia menjadi pembuktian ke dunia. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Adanya kompetisi bisa meyakinkan dunia kalau Indonesia bisa menerapkan sistem new normal. Hal inilah yang diharapkan bisa berlangsung lancar tanpa menjadi klaster penyebaran baru dari Covid-19.
"Melalui bergulirnya lagi kompetisi Liga 1 dan Liga 2, kami ingin menunjukkan ke dunia kalau Indonesia sudah siap untuk hidup berdampingan dengan COVID-19. Juga menerapkan sistem kehidupan baru," tegas Iriawan.
Advertisement