Bola.com, Medan - PSMS Medan berharap agar PSSI bisa memulangkan kiper Muhammad Adi Satryo dari pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di Kroasia. Permintaan itu diajukan seiring keputusan ditundanya Piala AFC U-19 2020.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) resmi memutuskan untuk menunda perhelatan Piala AFC U-19 2020 pada Jumat (11/9/2020). Keputusan itu diambil karena AFC tidak sanggup menyelenggarakan turnamen pada situasi pandemi Covid-19 seperti ini.
Advertisement
Menyikapi hal tersebut, PSMS berharap agar PSSI bisa memulangkan Adi Satryo dari pemusatan latihan di Kroasia. Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, mengaku pihaknya sangat membutuhkan sosok Adi Satryo karena akan tampil dalam lanjutan Liga 2 2020.
"Kami akan mencoba mengkomunikasikan atau kami minta kepada PSSI agar Adi bisa dipulangkan. Kami memang sangat berharap pada Adi," kata Mulyadi Simatupang.
"Apalagi kondisi Abdul Rohim saat ini belum pernah kami mainkan dalam dua uji coba terahkhir. Kondisi dia masih dibilang belum sepenuhnya pulih dari cedera," tegas Mulyadi.
PSMS Medan musim ini diperkuat empat kiper untuk menghadapi Liga 2 2020 yakni Abdul Rohim, Muhammad Adi Satryo, Herlian Arif Laksono, dan David Aryanto. Nama terakhir sengaja direkrut untuk mengantisipasi kepergian Adi Satryo yang sering dipanggil Timnas Indonesia U-19.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kepercayaan Shin Tae-yong
Muhammad Adi Satryo menjadi kepercayaan Shin Tae-yong dalam mengawal jala Timnas Indonesia U-19. Adi belum tergantikan dalam tiga laga Timnas U-19 di International U-19 Friendly Tournament di Kroasia.
Padahal, performa Adi bisa dikatakan belum begitu cemerlang. Dalam tiga laga tersebut, gawang Timnas U-19 yang dikawal Adi sudah kebobolan 13 gol.
Shin Tae-yong sejatinya masih bisa mencoba dua nama kiper lainnya. Mereka adalah Yofandani Pranata dan Erlangga Saputra.
Advertisement