Bola.com, Jakarta - Lanjutan Shopee Liga 1 2020 pada awalnya sulit diterima oleh sejumlah klub peserta. Banyak hal yang menjadi pertimbangan untuk berpikir ulang mengikuti kompetisi darurat di tengah pandemi COVID-19.
Satu di antara klub yang sempat butuh waktu lama untuk menentukan ikut serta dalam lanjutan kompetisi adalah Persiraja Banda Aceh. Tim dari provinsi paling ujung barat Indonesia ini akhirnya sepakat untuk tetap berkiprah di Shopee Liga 1 2020.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!
Advertisement
Sebuah pilihan yang cukup sulit bagi Persiraja karena mereka harus mengungsi hingga Pulau Jawa yang merupakan pusat pelaksanaan kelanjutan kompetisi. Diketahui Persiraja akan bermarkas di Stadion Maguwoharjo Sleman untuk mengarungi kompetisi.
Sosok Presiden klub Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin Dek Gam menjadi penentu langkah Persiraja untuk tetap melanjutkan perjalanan di kompetisi. Hal itu dijelaskan oleh Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani dalam kanal YouTube Ichsan Maulana belum lama ini.
"Kalau bukan Dek Gam sebagai Presiden Persiraja, sulit melanjutkan liga yang tanpa penonton. Apalagi home base kami di Jawa. Harus punya perhitungan yang matematis, dana yang harus dikeluarkan," terang Rahmat Djailani.
Menurutnya, tetap banyak kerugian yang harus ditanggung oleh timnya. Terutama dari sisi neraca keuangan klub yang jelas timpang karena tidak ada sumber pendapatan untuk klub. Jika kompetisi normal, klub bisa mendapat pemasukan dari penjualan tiket penonton dan jersey.
"Kalau kondisi ini terus berjalan sampai bulan Februari nanti, kami jelas mengalami kerugian tidak sedikit. Angka 4 hingga 5 miliar rupiah sudah kelihatan di depan mata melayang. Belum lagi jika ada pemain yang cedera," ungkap Rahmat Djailani.Â
"Pengeluaran terbesar antara lain gaji pemain, tiket pesawat, katering, penginapan, dan biaya tidak terduga seperti uang saku atau akomodasi jika ada yang cedera," lanjutnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembentukan Tim Berjalan Lancar
Beruntung bagi Persiraja karena proses pembentukan skuad berjalan dengan lancar. Renegosiasi kontrak seluruh pemainnya berjalan seperti tanpa halangan, bahkan 100 persen pemain bertahan termasuk para pemain asing.
"Menjelang kompetisi bergulir, mengembalikan kondisi fisik pemain yang sudah 70 persen. Karena libur empat bulan, pemain lebih banyak berlatih mandiri," kata Rahmat Djailani.
Lebih lanjut Rahmat Djailani menambahkan bahwa Persiraja tidak mengikuti jejak sejumlah klub yang aktif di bursa transfer pemain. Tim berjulukan Laskar Rencong atau Lantak Laju ini sudah cukup puas dengan materi pemain yang ada.Â
Terlebih dengan keberhasilan mempertahankan seluruh pemain, dan ditambah pemain muda sesuai regulasi, membuat Persiraja cukup optimistis menghadapi persaingan di Liga 1.
"Kami memang fokus pada mempertahankan skuad, mencari kesepakatan renegosiasi kontrak. Persiraja juga tidak butuh pemain baru. Mungkin hanya kami, Persib, dan Bali United yang sukses mempertahankan pemain asingnya," jelas Rahmat Djailani.
Advertisement