Sukses


Shopee Liga 1: Presiden Persija Blak-blakan Situasi Marco Motta, Belum Sepakat Gaji Dipotong

Bola.com, Jakarta - Tidak kunjung ikut berlatih, situasi Marco Motta di Persija Jakarta akhirnya terungkap. Bek asal Italia itu belum bersedia menerima tawaran perjanjian kerja sama ulang dari tim ibu kota.

Sesuai Surat Keputusan (SK) PSSI bernomor SKEP/53/VI/2020, setiap tim Shopee Liga 1 2020 dipersilakan merevisi nilai kontrak pemain dan pelatihnya hingga 50 persen dengan didasari kesepakatan kedua belah pihak. Merujuk dari SK PSSI tersebut, sederhananya klub peserta boleh memangkas gaji para pemain dan pelatihnya sampai setengahnya.

Motta menjadi satu-satunya pemain yang belum bergabung dalam persiapan Persija Jakarta untuk melanjutkan Shopee Liga 1 pada 1 Oktober 2020. Bek berusia 34 tahun itu masih berada di Italia.

"Sebetulnya tidak ada masalah dengan Motta. Namun, ada kendala karena pandemi COVID-19 ini, semua seperti restart. Orang bisa berbicara apa saja. Hanya saja, kami yang menjalani dengan segala kemampuan kami," kata Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca ketika diwawancarai Bung Ferry pada acara Bung’s Corner di YouTube Persija Jakarta.

"Kami melakukan renegosiasi dengan standar yang ditentukan PSSI. Tentunya bukan asal-asalan semau kami. Kami punya acuan. Kalau tidak, klub bisa bangkrut. Kami berusaha bertahan. Terkait dengan Motta, kami sedang negosiasi ulang dengan dia. Sampai hari ini, manajemen masih negosiasi dengan Motta. Kami berharap Motta bisa menerima keadaan," jelas pria yang karib dipanggil Panca itu.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Pandemi COVID-19 Memengaruhi Finansial Persija

Pandemi COVID-19 sangat memengaruhi kondisi finansial Persija Jakarta. Panca menuturkan, tim berjulukan Macan Kemayoran itu kehilangan banyak pundi-pundi pendapatan dari sponsor dan penjualan tiket.

"Contohnya, sponsor, mereka meminta negosiasi ulang. Pendapatan tiket hilang. Padahal itu 30 persen total penghasilan klub. Yang semua mesti tahu, 40-50 persen pendapatan klub dari sponsor. Sekitar 25-30 persen itu dari tiket. Merchandise? Sedikit sekali hanya 15 persen. Lima persen lainnya yaitu premium branding. Terbayang tidak, dengan skuat yang dream team seperti ini, datang wabah COVID-19, tiba-tiba semua harus turun. Kami harus membuat pertimbangan," jelas Panca.

"Soal Motta, ini di media sosial, sudah mengartikannya duluan. Tapi kami yakin sekali, manajemen melakukan yang terbaik untuk klub," ucap pria kelahiran Jakarta, 43 tahun silam itu.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer