Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia pernah dikirim ke Italia dalam proyek ambisius bernama PSSI Primavera. Dari sekian putra terbaik Tanah Air, ada satu sosok legendaris bernama Alexander Pulalo yang punya cerita menarik soal bagaimana ia mengalami homesick dan kisahnya ngeprank legenda Persib, Asep Dayat.
Bagi pencinta sepak bola nasional, Alexander Pulalo adalah sosok familiar. Putra tanah Papua yang akrab disapa Alex Pulalo itu punya atribut lengkap sebagai bek sayap kiri ketika masih aktif mengolah si kulit bulat.
Advertisement
Keahliannya itu pula yang mengantarkan Alex Pulalo ke Timnas Indonesia dan dikirim ke Italia dalam proyek PSSI Primavera bersama Asep Dayat, Kurniawan Dwi Yulianto, dan masih banyak nama legendaris lainnya.
Ketika berbincang di kanal YouTube Bolaindustry, Alex Pulalo bercerita banyak mengenai kisahnya di Italia. Satu hal yang sangat ia rasakan adalah bagaimana pria yang pernah menjadi supir di salah satu perusahaan media ternama Indonesia itu mengalami homesick alias rindu kampung halaman.
"Kita di Genoa, basecamp-nya Sampdoria, satu tempat traing camp. Dari situ, Sampdoria lihat ada pemain timnas berbakat diambil (trial)," kenang Alex Pulalo.
"Waktu di Primavera, kita para pemain kadang kangen makanan Indonesia. Jadi kita masak sendiri. Kita cari kegiatan untuk atasi homesick, kita mancing juga pernah di kali sehabis latihan. Niatnya ikan hasil mancing itu kita masak."
"Sampai kita dikejar-kejar polisi hutan. Di sana yang boleh mancing itu yang punya kartu izin. Kita sempat mancing, ketahuan itu sama polisi hutan, dikejarnya kita. Kabur semua," Kata Alexander Pulalo menambahkan.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jailnya Alex Pulalo
Dua tahun menjalani program PSSI Primavera, banyak kenangan tak terlupakan dialami Alex Pulalo dkk. Satu di antaranya ketika berkunjung ke Swedia dalam rangkaian tur latihan.
Laiknya anak-anak remaja, seusai latihan, untuk melepaskan rasa lelah dan bosan, mereka plesiran ke sebuah pasar malam. Diceritakan Alex Pulalo, sekitar 9-10 pemain memutuskan mengunjungi sebuah pusat keramaian dekat dengan hotel.
"Pas di pantai itu ada satu pasar malam. Masuknya itu bayar, ditutup semua pintu. Penasaran kita pengin tahu, kita semua kan belum dapat uang saku, gaya doang ke luar negeri, jadi kita berpikir bagaimana caranya bisa masuk ke situ," cerita Alex Pulalo.
"Saya telusuri itu ujung pantai, sampai ketemu ada danau, dari situ ada celah untuk masuk ke pasar malam, saya gali pasirnya pakai tangan, akhirnya saya masuk. Saya panggil anak-anak masuk, ada Kurniawan juga."
"Terakhir si Asep Dayat nih, pemain Persib, saya kerjain. Asep Dayat pas masuk, polisinya sudah datang. Enggak bisa ngomong Bahasa Inggris dia, cuma bilang 'I am hotel Schoten'. Itu doang. Yang lain kabur semua," ujarnya lagi.
Meski banyak cerita lucu, beberapa pemain PSSI Primavera sukses dengan berhasil direkrut tim-tim Eropa. Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti misalnya, yang mendapatkan tanda tangan kontrak profesional.
"Sukanya saat rame-rame menikmati masakan Indonesia. Dukanya kalau tiba-tiba ingat keluarga di tanah air. Rasanya ingin pulang," ujar Alex.
Sumber: YouTube/BOLAINDUSTRY
Advertisement