Bola.com, Jakarta - PSSI memutuskan untuk menunda Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan. PSMS Medan yang terlanjur jor-joran pada bursa transfer mengaku pusing menghadapi kondisi ini.
"Dengan ditundanya kompetisi, artinya klub dirugikan. Semua peserta pasti mengeluh," kata Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja dinukil dari Antara.
Baca Juga
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
Advertisement
Semestinya, Shopee Liga 1 diputar pada 1 Oktober 2020, dengan Liga 2 dimulai pada 17 Oktober 2020.
PSMS Medan serius membangun skuad Los Galacticos untuk memuluskan ambisi promosi ke Shopee Liga 1 musim depan. Tim berjulukan Ayam Kinantan itu mendatangkan sejumlah pemain beken semodel Ferdinand Sinaga, Imanuel Wanggai, dan Silvio Escobar.
"Rata-rata tim sudah jor-joran mengeluarkan uang demi memberikan yang terbaik bagi para pemain," imbuh Julius Raja.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Minta Ketegasan PSSI
Julius Raja meminta PSSI untuk mengambil sikap tegas terkait kelanjutan kompetisi. Jika tidak bisa digelar pada November 2020, lebih baik sekalian dibatalkan.
"Jadi tidak ada keputusan menunggu lagi. Nanti waktunya kembali tidak pas. PSSI harus mengambil ketegasan. Jadi atau tidak," jelas pria yang karib dipanggil King itu.
Julius Raja juga bingung dengan nasib kelanjutan subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk PSMS Medan. Namun, Ayam Kinantan telah menerima Rp150 juta sebelum kompetisi ditunda.
"Katakanlah klub Liga 2 membutuhkan Rp650 juta untuk satu bulan. Sementara subsidi Rp150 juta. Ada minus Rp500 juta," imbuh Julius Raja.
Advertisement