Bola.com, Jakarta Andritany Ardhiyasa telah satu dekade berseragam Persija Jakarta. Selama 10 tahun membela Persija, berbagai momen pernah dirasakan Andritany, mulai dari merengkuh gelar juara, membuat Bambang Pamungkas panik, hingga momen kocak bersama Amarzukih.
Pria yang berposisi sebagai penjaga gawang itu pertama kali menimba ilmu sepak bola di SSB Jayakarta. Setelah dari Jayakarta, Andritany Ardhiyasa beberapa kali berpindah tempat berlatih, dari ASIOP Apacinti sampai ke Diklat Ragunan.
Baca Juga
Lini Depan Timnas Indonesia Angin-anginan: Maksimalkan Eliano Reijnders dan Marselino Ferdinan atau Butuh Goal-getter Alami?
Justin Hubner Jadi Biang Kerok Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: The Real Preman, Langganan Kartu!
Deretan Faktor Kunci Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi: Tak Terpancing Provokasi, Transisinya Ngeri!
Advertisement
Kemampuan gemilang Andritany di bawah mistar gawang membuatnya menjadi satu di antara pemain muda yang diincar klub-klub di Tanah Air. Dia akhirnya mengawali karier sebagai pesepak bola profesional bersama Persik Kuningan pada 2007.
Bersama Persik, Andritany Ardhiyasa bermain selama satu musim. Pada musim berikutnya, dia bergabung dengan satu di antara klub yang memiliki nama besar di Indonesia, Sriwijaya FC pada 2008.
"Gue itu berawal dari SSB Jayakarta, gue di sana dari kelas satu SD sampai satu SMP. Pas kelas satu SMP gue pindah ke ASIOP (Apacinti)," ujar Andritany dalam chanel YouTube Amarzukih 21.
"Dari ASIOP, kelas tiga SMP gue pindah ke Diklat Ragunan. Ketika kelas dua SMA gue main ke Persik Kuningan, dan pas kelas tiga SMA gue pindah ke Sriwijaya ketika umur 17 tahun," lanjutnya.
Sayangnya, karier Andritany bersama Sriwijaya tidak berjalan mulus. Kalah bersaing dengan kiper senior seperti Ferry Rotinsulu dan Dede Sulaiman membuat Andritany Ardhiyasa lebih banyak menghangatkan bangku cadangan.
Pada musim 2010, dia mendapat pinangan dari klub kampung halamannya, Persija Jakarta. Sampai saat ini, Andritany Ardhiyasa menjadi andalan Tim Macan Kemayoran di bawah mistar gawang.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ukir Kesuksesan pada 2018
Hengkang ke Persija Jakarta, karier Andritany Ardhiyasa semakin meningkat. Dia pun menjadi satu di antara pilar penting di Tim Macan Kemayoran.
Puncak prestasi Andritany bersama Persija baru terjadi pada 2018. Pada tahun tersebut, pria berusia 28 tahun itu turut membantu Persija Jakarta merengkuh tiga gelar juara, yakni Boost Sportsfix Super Cup, Piala Presiden, dan Liga 1.
Prestasi tersebut semakin melengkapi koleksi juara Andritany Ardhiyasa. Sebelumnya, dia pernah meraih gelar juara Piala Soeratin 2006 bersama Persib U-18 dan dua trofi Piala Indonesia dengan Sriwijaya FC.
"Tahun 2018 itu adalah tahun yang luar biasa menurut gue, karena di Persija itu dapat dua piala, tiga piala bahkan. Gelar juara di Malaysia (Boost Sportsfix Super Cup), terus Piala Presiden, sama juara liga," kata Andritany.
Advertisement
Bikin Bambang Pamungkas Panik
Selain merasakan titel juara, Andritany Ardhiyasa juga memiliki momen menggelitik bersama Persija Jakarta. Satu di antaranya adalah ketika menyembunyikan handphone milik legenda Persija, Bambang Pamungkas.
"Hal yang paling lucu lagi ketika gue mengumpetin handphone pak ketua (Bambang Pamungkas). Jadi pas di bandara Cengkareng, kita mau tour. Ketika itu gue lagi makan bakso sama dia di Terminal 2 atau Terminal 1 gitu gue lupa," jelas Andritany.
"Biasa lah, dia kan banyak yang minta foto, dia juga orangnya begitu sering lupa. Jangkan handphone, celana dalam aja juga suka lupa. Jadi pas dia melayani orang untuk berfoto, handphone nya di meja gue ambil."
"Udah tuh habis itu kita naik ke dalam untuk check-in. Jadi pas mau sampai di gate terminal di bandara, dia mulai panik 'handphone gue di mana ya? Astaghfirullahaladzim! Ndri handphone gue'," lanjut Andritany sambil meniru ucapan Bepe.
Kehilangan handphone miliknya, Bambang Pamungkas mulai panik. Andritany lantas menyarankan mantan kapten Timnas Indonesia itu untuk kembali ke restoran tersebut dan mencari handphone miliknya.
"Dia turun ke restoran tadi untuk cari handphone nya, sampai keluar dari terminal. Pas dia balik lagi sampai basah dengan keringat, 'Ndri gak ada Ndri, gak ada handphone gue'."
"Terus gue balikin handphone nya 'mas ini handphone lu, makanya jangan foto terus'. Yang lucunya, baru kali itu gue liat Bambang Pamungkas yang berwibawa, dengan kumis dan jenggotnya terlihat panik," ucap Andritany sambil tertawa terbahak-bahak.
Â
Momen Kocak Bersama Amarzukih
Selain bersama Bepe, Andritany Ardhiyasa juga memiliki momen kocak dengan Amarzukih terkait ban kapten. Selain Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan, jabatan kapten Persija juga pernah dipegang oleh Amarzukih.
Namun, berbeda dengan Bepe dan Ismed, Amarzukih yang memperkuat Tim Macan Kemayoran dari 2010 sampai 2017 kesulitan memakai ban kapten di lengannya. Bahkan, ban kapten yang dipakai Amarzukih sampai harus menggunakan karet gelang agar tidak melorot.
"Kalau dia (Amarzukih) dulu kapten Persija, ban kapten pas dipakai di lengan langsung melorot. Dulu pernah ada cerita begini, kami main di Solo. Ban kapten itu warnanya biru-kuning dan kotak-kotak," tutur Andritany.
"Habis itu dia pakai ban kapten, dan bilang begini, 'ada karet gak? Karet-karet', Jadi mau dipakaikan karet, karena kalau itu (ban kapten) gak dipakai karet, dia lari sedikit turun, dia lari sedikit turun. Karena lengannya Amarzukih terlalu kecil," tambahnya.
"Sebenarnya ban kapten itu di design untuk pak haji (Ismed Sofyan), mas Bepe (Bambang Pamungkas), sama untuk dia (Amarzukih). Mas Bepe berisi, pak haji juga berisi karena pas di lengan mereka ban kapten nya. Nah yang enggak dipikirin buat Amarzukih ini, ternyata lengannya hanya sebesar jari kelingking," kata Andritany sambil tertawa.
Sumber: YouTube Amarzukih 21
Advertisement