Bola.com, Kendal - Kegiatan di lapangan hijau tetap menjadi aktivitas bagi pemain PSIS Semarang, Komarodin meski timnya diliburkan. Seperti diketahui tim berjulukan Mahesa Jenar diliburkan seiring tertundanya lanjutan Shopee Liga 1 2020.
PSIS yang seharusnya sudah memainkan dua pertandingan hingga hari ini, memilih meliburkan seluruh skuadnya baik pemain maupun pelatih. Komarodin sendiri memutuskan mudik ke kampung halaman di Kendal, Jawa Tengah.
Advertisement
Untuk sementara, Komarodin menjadi pelatih sekolah sepak bola (SSB) di desanya, Pesawahan, Pegandon, Kabupaten Kendal. Siswa-siswa SSB Putra Regatama tengah dalam bimbingan pemain sayap PSIS tersebut.
Dirinya memanfaatkan waktu libur PSIS dengan mengajari anak didiknya di SSB Putra Regatama. Ia berbagi pengalaman dan ilmunya kepada para calon pemain masa depan Indonesia.
"Sejak tim diliburkan, saya pilih pulang ke rumah. Kebetulan ada SSB tak jauh dari rumah, saya bisa ambil bagian dengan jadwal latihan tiga kali dalam seminggu," tutur Komarodin, Senin (12/10/2020).
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Potensi Pemain Muda
Sejauh ini, Komarodin memberikan ilmu bagi siswa SSB Putra Regatama untuk yang berusia 13 tahun atau kelahiran 2006. Sesekali juga melatih siswa kelompok usia yang lain.
"Di SSB yang ikut saya latih ada yang kelahiran tahun 2006 sampai 2008 dan 2009 sampai 2011. Alhamdulillah disini cukup banyak murid-muridnya juga dan antusias," bebernya.
Komarodin yang berposisi sebagai striker di tim PSIS ini cukup senang melihat besarnya bakat dan potensi pemain usia dini di daerahnya dan juga wilayah lain di Indonesia. Ia yakin jika siswa SSB bakal semakin berkembang jika mendapat pelatihan yang tepat.
"Saya yakin dari SSB ini, kelak akan ada yang jadi pemain di klub profesional atau bahkan menembus Timnas Indonesia. Dengan catatan kemampuan mereka terus diasah," jelas Komarodin.
Advertisement