Bola.com, Jakarta - PSSI sudah gatal ingin menggelar lanjutan Shopee Liga 1 pada November 2020. Namun, rencana tersebut bisa kembali mentok di izin kepolisian.
Polri menegaskan tidak akan menerbitkan rekomendasi keramaian, termasuk untuk Shopee Liga 1, di tengah pandemi COVID-19 dan masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2020.
Advertisement
"Polri sudah jelas menyampaikan dari awal, kalau selama Pilkada dan pandemi COVID-19 tidak akan mengeluarkan izin keramaian," ujar Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono.
Sebelumnya, PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan peserta Shopee Liga 1 menggelar pertemuan di Yogyakarta pada Selasa (13/10/2020). Ketiga belah pihak bersepakat untuk kembali melanjutkan kompetisi pada 1 November 2020.
Namun, sampai saat ini, PSSI dan PT LIB belum mendapatkan izin dari kepolisian untuk menggulirkan Shopee Liga 1 pada November 2020.
"Izin kepolisian masih kami upayakan. Tentunya, kepolisian punya berbagai pertimbangan," jelas Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hasil dari Rapat Shopee Liga 1
Sebanyak 18 tim yang mengikuti pertemuan bertajuk "Extraordinary Club Meeting" tersebut kompak menginginkan Shopee Liga 1 dilanjutkan pada 1 November 2020. Perwakilan setiap klub juga telah menandatangani kesepakatan untuk melanjutkan kompetisi dengan mengusung semangat "Memajukan Sepak Bola Nasional".
"Klub sepakat kompetisi ini dilanjutkan dengan tujuan untuk kepentingan Timnas Indonesia U-20 ke depan agar bisa bersaing pada perhelatan Piala Dunia U-20 2021," imbuh Firman Achmadi, perwakilan klub Shopee Liga 1 dari Borneo FC.
"Shopee Liga 1 akan menghidupkan sektor ekonomi, antara lain sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan akan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam penyebaran COVID-19," terangnya.
Advertisement