Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong kembali ditantang untuk menunjukkan bahwa dirinya pantas menangani Timnas Indonesia U-19. Setelah serangkaian uji coba selama pemusatan latihan, kini ia dituntut untuk menyempurnakan apa yang telah dibentuknya.
Sebanyak 10 pertandingan telah dilalui Shin Tae-yong. Rupa-rupa hasil didapatkan, mulai dari kemenangan telak atas Makedonia Utara U-19 dan NK Dugopolje U-19, sampai kekalahan menyesakkan atas Kroasia U-19 dan Bulgaria U-19.
Advertisement
Beragam komposisi pemain juga sudah berulang kali dijajal. Maka menghadapi Hajduk Split U-19 yang merupakan pemimpin klasemen sementara Liga Kroasia U-19, ini adalah kesempatan emas buat Shin Tae-yong menyempurnakan tim asuhannya.
Hajduk Split mengikuti Hravatski Telekom Prva Liga U-19 atau Liga Primer Kroasia U-19 dengan catatan mengesankan. Sembilan kemenangan diraih dari sembilan pertandingan yang dijalani.
Yang tak kalah mengerikan, sebanyak 32 gol dicetak dan cuma kebobolan empat kali saja. Itu berarti, tiap pertandingan Hajduk Split U-19 rata-rata mencetak 3,5 gol.
Sosok Marijan Budimir berada di balik sukses mengkilat Hajduk Split U-19. Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19 bakal bertarung menghadapi juru taktik kelas wahid yang mengantarkan timnya bermain gemilang.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mantan Bek yang Andal Meramu Lini Serang
Sama seperti Shin Tae-yong, Marijan Budimir juga merupakan mantan pesepak bola. Bedanya, Marijan berperan sebagai bek, sedangkan Shin seorang gelandang.
Dilansir dari laman Transfermarkt, ada empat klub yang pernah Marijan Budimir bela, mulai dari NK Karlovac 1919, Vetra Vilnius, NK Inter Zapresic, sampai NK Celje.
Menariknya, sebagai mantan seorang bek, Marijan Budimir menyukai penguasaan bola total. Jika dirata-rata dari sembilan pertandingan di Liga Kroasia U-19, lebih dari 60 persen penguasaan bola berhasil dicatatkan.
Dominasi Hajduk Split di bawah komando Marijan begitu kentara menyimak statistik lainnya pada beberapa pertandingan. Melawan Istra 1961 misalnya, selain meraih lebih dari 70 persen penguasaan bola, tercatat ada 18 shots, di mana 11 di antaranya mengarah ke gawang.
Hajduk Split U-19 juga cenderung menyukai suplai bola mendatar, namun tak terburu-buru. Bek sayap mereka juga aktif membantu penyerangan dan memiliki setidaknya satu gelandang jangkar yang siap mundur menemani duet bek ketika mendapatkan serangan balik cepat.
Sebaliknya, Shin Tae-yong akan memainkan gaya permainan yang memaksimalkan lini tengah sebagai motor serangan. Adapun Ivica Zuljevic lebih mengandalkan lini depan sebagai poros serangan.
Shin Tae-yong sejauh ini memang mampu menyulap lini tengah Indonesia dengan permainan atraktif. Terdapat pula peningkatan kualitas para pemain yang ditunjukkan dalam laga uji coba yang sudah dimainkan.
Advertisement