Bola.com, Split - Timnas Indonesia U-19 melanjutkan tren positif pada pemusatan latihan di Kroasia. Pasukan Shin Tae-yong itu menang 4-0 atas Hajduk Split pada laga uji coba di Stadion Sloga Mravince, Split, Selasa (20/10/2020) sore WIB.
Timnas Indonesia U-19 tampil digdaya sejak awal pertandingan. Witan Sulaeman dkk. tak henti-hentinya melancarkan serangan demi menekan pertahanan Hajduk Split.
Baca Juga
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Duel Pelatih Persebaya Vs Persija di BRI Liga 1: Paul Munster Pengalaman, Carlos Pena Memesona
Advertisement
Pada babak pertama, Timnas U-19 unggul 1-0 berkat gol Bagas Kaffa. Berawal dari kerja sama dengan Witan Sulaeman, Bagas melepaskan tembakan keras ke gawang Hajduk Split kawalan kiper Karlo Covic.
Memasuki paruh kedua laga, Timnas U-19 berhasil mencetak tiga gol lainnya melalui tendangan penalti Pratama Arhan dan Beckham Putra, serta aksi memukau Jack Brown.
Kemenangan telak Timnas Indonesia U-19 tak terlepas dari penampilan gemilang semua pemain. Selain itu, ada juga faktor keberuntungan di mana Hajduk Split hanya bermain dengan sembilan orang, akibat kartu merah yang didapat.
Lantas, apa saja plus dan minum dari penampilan Timnas Indonesia U-19 setelah menang telak atas Hajduk Split? Bola.com coba menjabarkannya setelah melihat aksi para pemain di lapangan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tampil Kompak
Pelatih Shin Tae-yong memainkan duet Elkan Baggott dan Rizky Ridho di jantung pertahanan Timnas Indonesia U-19. Keduanya tampil gemilang menghalau alur serangan Hajduk Split.
Tak hanya itu, para pemain lain juga mau turun membantu pertahanan ketika diserang lawan. Meskipun turun ke belakang, mereka siap kembali ke posisi semula ketika bola berhail direbut.
Kekompakan antarpemain juga sudah mulai terlihat dengan minimnya kesalahan passing. Hal ini menjadi pencapaian yang baik dari evaluasi pada pertandingan sebelumnya.
Selain itu, alur serangan yang dilakukan pemain Timnas U-19 lebih bervariasi. Pola serangan tak hanya mengandalkan sektor sayap, namun juga bisa dari sektor belakang dan depan.
Advertisement
Belum Maksimal
Lini depan yang belum maksimal masih menjadi permasalahan serius di Timnas Indonesia U-19. Pada laga tersebut, duet Irfan Jauhari dan Saddam Gaffar belum mampu memberikan penampilan terbaik.
Begitu mendapatkan peluang, keduanya justru gagal memaksimalkannya. Namun, hal itu tak sepenuhnya bisa disalahkan oleh kedua pemain tersebut.
Alur bola dari sektor sayap kanan dan kiri masih minim. Witan Sulaeman dan Mochammad Supriadi cenderung mengeluarkan aksi individu ketimbang menjadi 'pelayan' para penyerang Timnas U-19.
Selain itu, sejumlah spekulasi yang dilakukan para pemain dari jarak dekat maupun luar kotak penalti belum akurat. Pelatih Shin Tae-yong tentu harus kembali mematangkan tembakan dan penyelesaian akhir para pemainnya.