Bola.com, Jakarta - Ratu Tisha Destria merupakan wanita pertama yang pernah menjabat sebagai Sekjen PSSI, dan kini menduduki posisi Wakil Presiden AFF (Federasi Sepak Bola ASEAN). Namun, Ratu Tisha melalui berbagai rintangan dan pengorbanan untuk meraih posisinya saat ini.
Wanita berusia 34 tahun tersebut mencintai sepak bola sejak duduk di bangku SMA. Bahkan, Ratu Tisha ikut membentuk dan menjabat sebagai manajer tim sepak bola di sekolahnya, SMA 8 Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Ketika melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, Tisha yang mengambil jurusan matematikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) masih mencintai sepak bola. Dia turut aktif dan menjadi bagian dari manajerial Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB).
Pasca-lulus kuliah pada 2008, Ratu Tisha mendapat tawaran pekerjaan di perusahaan perminyakan asal Amerika Serikat, Schlumberger. Di perusahaan tersebut, Ratu Tisha menempati posisi yang cukup tinggi, yakni senior project leader.
Fokus pada bidang geofisika, Tisha dan timnya bertugas mencari lokasi yang dianggap potensial untuk dilakukan pengeboran minyak. Dia sempat berkeliling ke sejumlah negara untuk menjalankan tugasnya tersebut, mulai Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Qatar, dan China.
Meski memiliki jabatan yang terbilang tinggi di Schlumberger, kecintaan Tisha akan sepak bola tak pernah pudar. Dia sempat melamar untuk mengikuti program master di FIFA pada 2011.
Setelah sempat gagal, Ratu Tisha Destria akhirnya mendapat kesempatan mengikuti pendidikan di FIFA pada 2013. Tisha termasuk 28 orang yang lolos seleksi FIFA dari 6400 pendaftar dari penjuru dunia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lepaskan Jabatan di Perusahaan Perminyakan
Pada saat yang bersamaan, Ratu Tisha Destria ditawari jabatan yang cukup tinggi di Schlumberger untuk penempatan di China. Tetapi, akhirnya, dia melepaskan jabatan tersebut dan melanjutkan pendidikan S3 di FIFA.
Tisha memilih bidang studi Sport Humanity, Manajemen Olahraga, dan Hukum Olahraga. Dia pun berhasil lulus di peringkat ketujuh dari 28 peserta pendidikan.
"Saya memiliki ketertarikan yang sangat besar dengan sepak bola karena sepak bola bisa menginspirasi banyak orang. Saya penasaran apa nilai dari sepak bola hingga bisa menginspirasi banyak orang," ujar Tisha di chanel YouTube Sandiuno TV.
"Akhirnya karena jatuh cinta pada sepak bola, saya berkomitmen untuk menekuni sepak bola. Saya masih ingat ketika itu mendapatkan tawaran jabatan yang lumayan tinggi di China, namun saya malah benar-benar permisi dari perusahaan tersebut dan memilih untuk kembali menjadi mahasiswa lagi," lanjutnya.
"Jadi, saya berkuliah di tiga negara. FIFA bekerja sama dengan universitas di tiga negara, Inggris, Italia, dan Swiss. Saya kuliah selama 1 tahun 3 bulan," tutur Ratu Tisha.
Keputusan Tisha untuk melepaskan jabatan ideal di Schlumberger dipertanyakan orang-orang terdekatnya, terutama keluarga. Namun, Ratu Tisha tetap teguh pada pendiriannya untuk mendalami manajemen sepak bola.
"Banyak yang mempertanyakan kenapa saya harus keluar dari perushaaan itu, namun saat itu saya merasa hanya perlu melakukan lompatan untuk mengikuti sesuatu yang saya cintai sejak awal," ucapnya.
"Saya harus menekuninya untuk tahu yang saya cintai ini bisa saya kembangkan sampai menjadi apa, begitu kira-kira yang saya pikirkan," paparnya.
Â
Advertisement
Menjabat Sekjen PSSI dan Wapres AFF
Setelah lulus dari pendidikan master di FIFA, Tisha kembali ke Tanah Air. Dia sempat menjabat sebagai Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, dan tugas itu diembannya dengan sukses.
Perjalanan karier Tisha di dunia manajerial sepak bola terus meningkat. Wanita kelahiran Jakarta itu dipercaya memegang tanggung jawab sebagai Sekjen PSSI dari 2017 sampai 2020.
Dia menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Sekjen PSSI. Berbagai prestasi mampu diukir Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI, satu di antaranya adalah terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Setelah memutuskan mundur dari PSSI pada 13 April 2020, Ratu Tisha kini lebih fokus menjalankan tugasnya sebagai Wakil Presiden AFF periode 2019-2023. Dia lagi-lagi mengukir sejarah, yakni Wakil Presiden AFF pertama yang berasal dari kalangan wanita.
"Benar-benar sebuah berkah bisa terpilih sebagai wakil presiden AFF, yang tidak bisa saya dapatkan sendiri tanpa dukungan dari pengurus PSSI yang ada dan juga teman-teman di AFF," kata Ratu Tisha.
"Rekan-rekan di FIFA dan AFF mendorong saya untuk maju mencalonkan diri sebagai wakil presiden AFF, dan akhirnya saya terpilih secara aklamasi," tutur wanita yang mendirikan LabBola, sebuah usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyedia data analisis di dunia olahraga.