Bola.com, Semarang - Pencinta PSIS Semarang pada era awal milenium tidak bakal asing dengan nama Sukawi Sutarip. Ia adalah Wali Kota Semarang pada periode 2000 hingga 2010, yang sekaligus merupakan ketua umum PSIS Semarang.
Selain jabatannya sebagai kepala daerah Semarang dan petinggi klub Mahesa Jenar kala itu, ia merupakan ayah dari Yoyok Sukawi (CEO PSIS). Sukawi Sutarip cukup berjasa pada perjalanan PSIS Semarang dalam kiprahnya mengarungi kompetisi.
Advertisement
Setelah lama tak terdengar kabarnya, ia kini memiliki kesibukan dengan tetap tidak jauh dari dunia usaha. Terutama setelah tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota Semarang dan mengurus tim Mahesa Jenar.
Ia bercerita dengan sang putera, Yoyok Sukawi, dalam kanal YouTube PSIS TV pada Agustus 2020. Mereka membahas soal aktivitas kesehariannya dan cita-citanya untuk PSIS yang sudah pernah dirintisnya dua puluh tahun silam.
"Setelah pensiun dari Wali Kota Semarang, kembali ke dunia usaha. Sekarang saya fokus mengelola pabrik kopi dalam kemasan namanya Primanusa. Keseharian saya tetap tidak menganggur, pagi siang sore ke pabrik dan kadang meninjau BPR yang saya kelola," terang Sukawi Sutarip.
Sukawi Sutarip mengaku begitu sulit melupakan momen bersama PSIS. Sepak bola memang menjadi satu di antara kesukaannya ketika masih kecil. Dengan tangan terbuka menerima mandat mengelola PSIS sekaligus menjadi Wali Kota Semarang.
"Memegang PSIS pada 2000, sepak bola memang jadi hobi saya sejak kecil, tiada hari tanpa sepak bola. Dulu bola masih jahit-jahitan dan selalu dipompa dulu. Alhasil setelah diminta jadi ketum PSIS saya sambut baik, walau tidak mudah pegang tim sebesar PSIS. Sangat senang pada saat itu," kenang Sukawi.
"Dari dulu pendukung PSIS tidak hanya dari Semarang dan sekitarnya saja bahkan dari beberapa daerah di Jateng, seperti Brebes. Banyak yang mengucapkan selamat atau bertanya kenapa prestasi PSIS sempat seret," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Prihatin Kondisi Pandemi COVID-19
Sukawi Sutarip juga ikut merasakan keprihatinannya dengan kondisi pandemi COVID-19 yang membuat banyak hal terdampak. Termasuk bagi dunia sepak bola, kompetisi yang harus ditangguhkan sejak Maret.
PSIS juga terkena danpaknya, karena belum juga dapat tampil di Stadion Jatidiri. Stadion megah kebanggaan masyarakat kota Lunpia baru saja direnovasi, tinggal beberapa persen saja untuk selesai dikerjakan. Namun wabah virus corona memaksa menghentikan pembangunan.
"Sangat prihatin PSIS tidak segera main di Stadion Jatidiri. Saya pribadi mohon kepada Gubernur Jateng, agar PSIS segera bisa main di Stadion Jatidiri," tuturnya.
"Tapi saya bangga PSIS prestasinya bagus meski main di luar. Seandainya tidak ada pandemi COVID-19 PSIS sudah sedang bagus-bagusnya. Suatu tantangan yang harus dilalui, karena ada hikmahnya. Saya yakin PSIS diperhitungkan oleh tim lain," jelas Sukawi Sutarip.
Advertisement