Bola.com, Malang - Arema FC merasa cukup puas dengan performa bek asing mereka, Caio Ruan. Pemain berusia 28 tahun itu tampil bagus saat Singo Edan menggelar latih tanding bersama Madura United di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Rabu (21/10/2020).
Padahal dalam laga tersebut, gawang Arema FC tiga kali kebobolan. Namun, ada satu hal yang membuat Caio Ruan mendapat apresiasi.
Baca Juga
Pandit Malaysia Melihat Perkembangan Positif dari Marselino Ferdinan: Dia Terlihat Makin Matang
5 Pemain yang Apesnya Mirip Paul Pogba: Nama Besar Ternyata Bukan Jaminan
Deretan SWAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Atlet hingga Supermodel Papan Atas Dunia, Ada yang baru Go Publik Bikin Cegil Patah Hati
Advertisement
Caio bisa menjalankan instruksi sebagai targetman ketika Arema FC mendapatkan peluang melalui tendangan bebas atau sepak pojok. Mantan pemain Sao Paulo itu bisa memanfaatkan postur tubuh yang tinggi mencapai 190 sentimeter dan masuk kotak penalti lawan untuk menerima umpan lambung dalam dua situasi tersebut.
Dalam latihan bersama itu, Caio berhasil mencetak satu gol lewat tandukan ketika Singo Edan mendapatkan peluang lewat sepak pojok. Padahal, Madura United memiliki deretan pemain jangkung seperti Jaimerson Xavier.
"Setiap potensi yang dimiliki pemain harus dimaksimalkan. Sayang kalau postur Caio yang tinggi tidak digunakan untuk situasi bola mati. Tinggal bagaimana merapatkan lini pertahanan saja nantinya," ujar asisten pelataih Arema FC, Kuncoro.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sudah Melatih Strategi untuk Situasi Tertentu
Arema FC sempat melakukan latihan khusus bola mati. Caio yang menjadi sasaran umpan silang. Tinggal eksekutor bola mati Arema FC harus jeli mengamati pergerakan Caio di dalam kotak penalti lawan.
Namun, pemain asal Brasil itu juga tidak luput dari evaluasi. Kendala bahasa membuatnya masih minim komunikasi dengan lini pertahanan Arema FC.
Caio tidak menguasai bahasa Inggris dan Indonesia. Jika ingin berkomunikasi lebih detail dengan partnernya, Caio meminta pelatih kiper, Felipe Americo, untuk menerjemahkan keinginannya kepada bek lokal Singo Edan.
Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto, menambahkan jika kendala komunikasi yang dialami Caio nantinya bisa teratasi.
"Secara kualitas, kami tidak meragukan kemampuan individual Caio. Hanya butuh lebih lama bersama tim ini, sehingga dia nanti lebih berkembang penampilannya," ujar Charis.
Advertisement