Bola.com, Semarang - Program pembinaan sepak bola usia dini Indonesia yakni Garuda Select akan memasuki season yang ketiga. Pemain akan akan diseleksi pada 31 Oktober hingga 4 November 2020 di Sentul, Kabupaten Bogor.
PSIS Semarang menyumbangkan lima pemain untuk mengikuti seleksi nanti. Kelima pemain tersebut ialah Galang Rahman Irham Hanafi, Ahmad Agung Wicaksono, Ridho Syuhada Putra, Bayu Bima Perkasa, dan Guntur Aji Saputro.
Baca Juga
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Kevin Diks Pelajari Banyak Hal di Timnas Indonesia: Dunia dan Kultur Baru, Pelatihnya dari Korsel
Advertisement
Mereka punya kesempatan untuk mengikuti program Garuda Select III yang dipusatkan di Eropa. Kelima pemain ini merupakan anggota tim Elite Pro Academy (EPA) PSIS U-16.
CEO PSIS, Yoyok Sukawi memberikan apresiasi kepada para pemain mudanya yang kembali punya potensi besar. Ia berpesan agar meraka menunjukkan performa terbaik, demi bisa belajar hingga ke Eropa melalui Garuda Select.
"Ini kesempatan yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Saya berpesan supaya bisa menunjukkan performa terbaik selama seleksi di Bogor nanti," beber Yoyok, Selasa (27/10/2020).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pesan M. Ridwan
Sementara itu, direktur akademi PSIS, Muhammad Ridwan mengatakan bahwa kesempatan besar yang didapat lima pemain mudanya, banyak membantu untuk karier pada masa depan. Ia yakin kelima pemain tersebut bisa lolos menembus program Garuda Select.
"Pesan saya, nikmati pengalaman baik ini, jangan besar kepala karena ini belum apa-apa. Kurangi bermain media sosial. Fokus saja selama di Bogor karena kesempatan ini belum tentu terulang kembali," jelas Muhammad Ridwan.
Advertisement