Bola.com, Gdansk - Egy Maulana Vikri membuat Lechia Gdansk cemas saat awal-awal bergabung pada 2018. Lechia Gdansk khawatir Egy tak bisa beradaptasi dengan cepat di Polandia.
Lechia Gdansk melakukan pertaruhan besar saat merekrut Egy Maulana Vikri. Direktur Olahraga Lechia Gdansk, Janusz Melaniuk, menyebut kekhawatiran terbesar saat merekrut Egy muncul, karena perbedaan mencolok antara gaya sepak bola Indonesia dengan Polandia.
Baca Juga
Menuju Piala AFF 2024, Timnas Indonesia TC di Bali pada 26 November hingga 5 Desember 2024: 4 Hari Jelang Laga Pertama Tandang ke Myanmar
Update 25 Pemain Timnas Indonesia Menuju Piala AFF 2024: Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam
Media Vietnam Sebut Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Menakutkan: Ada Pemain Diaspora, Tetap Lebih Kuat daripada The Golden Star
Advertisement
Namun, pada kenyataannya, Egy berhasil membuktikan kualitasnya di Lechia Gdansk. Meskipun kesempatan bermain yang diberikan masih terbilang minim.
"Saya mendengar Egy untuk pertama kalinya dari agen yang berkerja untuk klub kami. Pada pertemuan pertama kami, dia menyebutnya sebagai "Messi-nya Indonesia'," kata Janusz Melaniuk pada cuplikan film dokumenter Local Hero: Egy Maulana di akun Youtube, Rakunten Sports, Rabu (28/10/2020).
"Jujur saja, kami sedikit khawatir dan memberikan banyak perhatian kepada Egy agar dia bisa beradaptasi dengan mudah. Tentu saja itu karena Indonesia dan Polandia adalah dua negara yang berbeda," ucap Janusz Melaniuk.
Egy Maulana Vikri saat ini baru mengumpulkan delapan pertandingan bersama Lechia Gdanks. Pemain berusia 20 tahun itu menyisakan kontrak setahun lagi sampai Juni 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ingin Menginspirasi
Dalam film dokumenter itu pula Egy Maulana Vikri mengaku ingin menginspirasi para pemain muda Indonesia. Egy berpendapat, dengan menerima tantangan bermain di Eropa dirinya bisa membuktikan pemain Indonesia juga mampu bersaing.
Hal itulah yang memotivasinya untuk menerima pinangan Lechia Gdansk. Egy berharap, jejak kariernya bisa menjadi inspirasi pesepak bola Indonesia yang bermimpi bermain di Eropa.
"Ini tantangan dan saya ingin menunjukkan pemain Indonesia juga bisa sukses bermain di Eropa. Di Indonesia banyak orang yang meragukan," ucap Egy.
"Banyak pemain bertalenta di Indonesia juga berpikir mereka tidak akan bisa bermain di Eropa karena tidak punya cukup kemampuan untuk melakukannya. Saya ingin memberikan mereka harapan kalau semua orang bisa bermain di mana saja terutama Eropa," tegas Egy.
Advertisement