Bola.com, Jakarta - Persiraja Banda Aceh pasrah andai ditinggal pemain asing karena ketidakpastian lanjutan Shopee Liga 1 2020. Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani, menyebut pihaknya tak bisa menahan pemain asing untuk bertahan.
Shopee Liga 1 2020 diputuskan ditunda sampai awal 2020. Keputusan itu tentu saja membuat lega sekaligus pusing Persiraja Banda Aceh dan klub-klub peserta.
Baca Juga
Advertisement
Keputusan membuat lega karena adanya gambaran mengenai nasib lanjutan Shopee Liga 1 2020, meskipun masih mengambang. Adapun membuat pusing karena harus tetap membayar gaji pemain sampai durasi kontrak yang tertera, plus berpotensi ditinggal pemain-pemain berkualitas, terutama yang berasal dari luar Indonesia.
Saat ini, Persiraja diperkuat diperkuat tiga pemain asing dari sejumlah negara yakni Bruno Dybal dan Vaderlei Francisco (Brasil) serta Samir Ayass (Lebanon). Adapun Adam Mitter yang berasal dari Inggris sudah lebih dulu hengkang dari Persiraja.
Persiraja Banda Aceh akan membuka pintu negosiasi kepada klub yang tertarik untuk mengamankan jasa pemainnya. Rahmat Djailani menyebut pihaknya ingin memberikan yang terbaik buat pemain.
"Kami tidak bisa menahan pemain. Kalau memang ada kompetisi yang lebih jelas dan mereka diinginkan klub lain masa mau kami tahan?" kata Rahmat Djailani.
"Dengan kompetisi yang belum jelas di sini, kasihan pemain. Kalau ada negosiasi dari klub lain, kami akan melakukan pembicaraan dan itu tak masalah," tegas Rahmat.
Persiraja Banda Aceh merupakan satu-satunya klub dari Sumatra pada Shopee Liga 1 2020. Sayangnya, penampilan klub promosi itu harus terkendala nasib kompetisi yang tidak jelas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diambang Kebangkrutan
Persiraja Banda Aceh saat ini sedang mengalami kesulitan finansial karena tidak ada pemasukan. Padahal, Persiraja masih diwajibkan untuk membayar gaji pemain.
Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani, menyebut untuk menjalankan SK PSSI nomor SKEP/48/III/2020 berupa kewajiban membayar gaji pemain sebesar 25 persen saja klubnya kebingungan.
"Untuk gaji bulan depan kami tidak tahu mau bayarnya bagaimana. Habis kami, bangkrut. Kalau merujuk pada SK PSSI yang kembali ke 25 persen itu," kata Rahmat Djailani.
"Bayar yang 25 persen itu juga kami bingung. Mau mengambil uangnya dari mana? Sebab, tidak ada pemasukan sama sekali," tegas Rahmat.
Besar kemungkinan akan ada klub Shopee Liga 1 2020 lainnya yang memiliki nasib serupa dengan Persiraja Banda Aceh. Apalagi PSSI dan PT LIB memutuskan untuk menunda kompetisi ke awal 2021.
Advertisement