Bola.com, Malang - Subsidi dari PT Liga Indonesia Baru saat ini merupakan sebuah sumber pemasukan utama bagi para klub peserta Shopee Liga 1, termasuk bagi Arema FC. Namun, hingga saat ini dana yang diharapkan turun sebesar Rp800 juta setiap bulan itu justru tersendat. Arema FC belum mendapat kucuran dana sejak Oktober lalu.
Sembari menunggu dana tersebut turun, justru kabar kurang menyenangkan datang. PT Liga Indonesia Baru hanya memberikan dana 25 persen dari Rp800 juta untuk Oktober 2020 hingga Januari 2021. Dana itu juga baru turun saat kompetisi berjalan. Dalam masa tunggu kompetisi, Arema FC harus mencari sumber dana lain untuk membayar gaji pemain, pelatih, hingga operasional klub.
Baca Juga
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
"Untuk menjaga keberlangsungannya, klub mengalami defisit anggaran yang sangat berat karena subsidi 25 persen itu baru turun sekitar Februari mendatang. Padahal mayoritas klub sudah melakukan perpanjangan kontrak kepada pemain sejak November ini," keluh media officer Arema FC, Sudarmaji.
Arema FC berharap meski hanya dapa 25 persen subsidi, dana itu bisa turun setiap bulannya. Sangat sulit jika tidak ada dana bantuan dari operator kompetisi, mengingat klub juga tidak dapat pemasukan dari tiket pertandingan. Penjualan merchandise juga lesu saat pandemi COVID-19.
"Kami berharap pembayaran subsidi tetap direalisasikan. Jika dibayarkan Februari, itu akan membuat kondisi klub makin buruk," jelas media officer Arema FC itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemilik Klub Turun Tangan
Untuk sementara waktu, beban gaji Arema FC akan ditanggung secara pribadi oleh pemilik klub. Hal itu diakui oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
"Sementara pemilik klub yang membayar gaji pemain dan pelatih. Karena itu, kami berharap pembayaran subsidi tidak mundur," jelas Ruddy.
Manajemen Arema FC mendesak PSSI segera mengeluarkan surat keputusan hak dan kewajiban klub selama masa tunggu kompetisi. Itu menjadi gambaran apa saja yang akan dilakukan manajemen Arema ke depannya. Dengan begitu, Arema FC bisa menyusun anggaran untuk ke depan.
"Sementara ini kami masih berpatokan dengan surat keputusan PSSI dengan membayar gaji 25 persen sebulan. Saat kompetisi bergulir, baru 50 persen," lanjutnya.
Advertisement