Bola.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, membantah pihaknya telah menentukan lokasi pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di luar negeri. Korea Selatan disebut-sebut sebagai tempat untuk tim berjulukan Garuda Muda ini menimba ilmu.
Ketika dihubungi Bola.com pada Selasa (10/11/2020), Yunus Nusi mengatakan bahwa PSSI masih menunggu jawaban dari asosiasi sepak bola dua negara, Belanda dan Korea Selatan untuk menjadi base camp pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19.
Advertisement
Terbaru, Yunus Nusi menerangkan, pihaknya sejauh ini masih belum menjatuhkan pilihan untuk lokasi pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19. Meski belakangan beredar kabar, Garuda Muda akan berguru ke Korea Selatan dan terpaksa harus menempuh karantina selama 14 hari di Negeri Ginseng.
"Untuk lokasi pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 masih kami proses. Kalau tiket pesawat sudah dibeli, baru bisa dibilang resmi," kata Yunus Nusi kepada Bola.com, Rabu (11/10/2020).
"Terdekat, pemain akan berkumpul di Jakarta pada 13 November 2020 untuk menggelar latihan normal. Untuk pemain-pemainnya, bisa ditanyakan ke Indra Sjafri," imbuh Yunus Nusi.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Latihan di SUGBK
Sebelum itu, PSSI akan lebih dulu mengumpulkan para pemain Timnas Indonesia U-19 di Jakarta pada 13 November 2020. David Maulana dan kawan-kawan akan kembali berlatih secara normal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) hingga 23 November 2020.
Latihan Timnas Indonesia U-19 nantinya tidak akan dipimpin oleh Shin Tae-yong. Sebab, pelatih berusia 50 tahun itu masih berada di Korea Selatan.
"Timnas Indonesia U-19 akan kembali berkumpul pada 13 November 2020. Mereka akan berlatih secara langsung di SUGBK," ujar Yunus Nusi.
"Shin Tae-yong tetap di Korea Selatan dan memantau latihan secara virtual. Selebihnya pelatih lokal yang menangani," imbuh Yunus Nusi.
Advertisement