Bola.com, Jakarta - Ketika masih berstatus sebagai pemain, Zaenal Arief pernah membela Timnas Indonesia senior pada periode 2002 sampai 2007. Pada tahun terakhirnya di skuad Garuda, julukan bad boy sempat melekat pada diri Zaenal Arief.
Pada Piala Asia 2007, pria kelahiran Cikajang, Garut, Jawa Barat pada 3 Januari 1981 itu dinilai melakukan tindakan indisipliner. Dia meninggalkan tempat latihan dan pergi melewati batas waktu yang ditentukan. Alhasil, Zaenal Arief dicoret dari Tim Garuda.
Baca Juga
Jelang Pengambilan Sumpah WNI dan Bela Timnas Indonesia, Kevin Diks Makin Gacor Cetak Gol untuk FC Copenhagen di Liga Denmark
Ruben Amorim: Jika Sporting Bungkam Man City, Saya Akan Dianggap Ferguson Baru oleh Fans MU
Tutup Asia Talent Cup 2024 di Posisi 4 Klasemen, M. Kiandra Ramadhipa Tetap Bikin Bangga Indonesia
Advertisement
Dalam channel YouTube Republikbobotoh TV, Abo, sapaan akrabnya menanggapi secara normatif julukan bad boy yang disematkan kepadanya.
Abo mengaku memang terlambat masuk kamar hotel, saat tim sedang mempersiapkan diri menghadapi laga terakhir penyishan grup Piala Asia 2007 kontra Korea Selatan. "Ketika itu, tim baru saja kalah dari Arab Saudi. Saya akui salah waktu itu," kenang Abo.
Zaenal Arief pun menerima skorsing yang kemudian disematkan kepadanya. Abo menambahkan, skuad Timnas Indonesia yang ditangani Ivan Kolev memang menerapkan disiplin yang ketat. Di mata Abo, setiap pelatih punya cara tersendiri dalam menangani timnya. Dia merujuk saat timnas ditangani Peter White.
"Coach Peter memberi kebebasan ke pemain untuk menjaga kondisi. Yang utama buat dia adalah setiap pemain harus fit dalam latihan maupun pertandingan. Kalau tidak, ia tak akan memberi kesempatan buat pemain yang dinilainya gagal menjaga kondisinya," kata Zaenal Arief.
Itulah mengapa, Abo tak pernah mempersoalkan sikap pelatihnya saat menangani tim. Di level klub, Abo merujuk karakter Benny Dolo dan Indra Thohir saat menangani tim.
"Om Benny misalnya, ketika melatih, semua kata-kata kasar bisa terlontar dari mulutnya. Tetapi di luar lapangan, beliau adalah pribadi yang baik dengan candaan dan lontaran humornya yang khas. Begitu pun dengan abah Indra," papar Zaenal Arief.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pensiun pada 2014
Pria yang kini berusia 39 tahun itu memutuskan pensiun sebagai pemain ketika mengalami cedera parah, saat membela Persepam Madura United pada musim 2014. Sejatinya, cedera itu bisa disembuhkan dengan operasi. Namun, Zaenal Arief menolak cara itu.
"Sebelum operasi, saya konsultasi dengan dokter. Dia bilang, setelah operasi saya masih bisa bermain, tetapi cara jalan dan berlari saya tidak normal lagi," ungkap Abo yang mengaku masih berhubungan baik dengan manajemen Madura United.
Setelah tak lagi berstatus sebagai pemain, Abo kini fokus dengan pekerjaannya sebagai PNS di Pemkot Bandung. Untuk menunjang kariernya, Abo juga tengah menyelesaikan jejang pendidikan S2-nya.
Advertisement
Komunitas Eks Persib
Belakangan, Abo aktif menggelar laga eksbisi bersama eks rekan setimnya di Persib Bandung musim 2007 seperti Asep Munandar, Suwita Pata, Enjang Rohiman, Salim Alaydrus dan lain-lain.
"Awalnya, kami bereuni dan berlatih bersama. Lama-lama kepikiran membentuk komunitas agar silatturahim tak putus. Belakangan kami menerima banyak tawaran laga eksebisi," ungkap Abo.
Andai tak ada pandemi COVID-19, Zaenal Arief dan komunitasnya yang bernama Spiderman menggelar tur pada 15 kota. "Sesuai dengan arti Spiderman, 'Sepi-sepi ngider main'," pungkas Abo.