Bola.com, Makassar - Mantan manajerĀ Timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla meluncurkan buku keduanya berjudul Aku dan Tuhanku di Warkop Teman Ngopi Makassar, Sabtu (14/11/2020) siang.
Dalam buku ini, ADS, sapaan akrabnya menceritakan perjuangannya selama belasan tahun menghadapi komplikasi penyakit yang berujung pada vonis gagal ginjal pada tahun 2007.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Sejak itu, disela aktivitasnya di sepak bola dan mengurus masalah lumpur Lapindo di Sidoarjo, ADS menjalani pengobatan intensif termasuk cuci darah secara berkala di Makassar, Jakarta dan Singapura. Pada 2017, ia menjalani operasi transfer ginjal dengan pendonor anaknya sendiri, Isa Darussalam, di Singapura.
Meski operasi berjalan lancar, ADS tetap menjalani konsultasi rutin dengan tim dokter Mount Elizabeth Hospital di Singapura sampai sekarang.
"Penerbitan buku ini berangkat dari keinginan untuk berbagi pengalaman. Bagi saya, penyakit yang saya derita adalah karunia dari Tuhan. Cobaan yang datang bertubi-tubi akibat berbagai penyakit justru membuat saya semakin dekat dengan-NYA," ujar ADS pada acara peluncuran sederhana yang hanya dihadiri oleh keluarga, sahabat dekat dan jurnalis dari sejumlah media di Makassar.
Menurut ADS, perjuangannya menghadapi penyakit yang dideritanya mengajarkannya betapa pentingnya kesabaran dan keihlasan.
"Saya juga meyakini bahwa semua ikhtiar saya dan dokter sejatinya hanya upaya untuk mengobati tetapi pada akhirnya yang menyembuhkan adalah Tuhan," papar ADS.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kuat
Keyakinan itulah membuat ADS lebih kuat menghadapi 'serangan dadakan', di antaranya, jantungnya pernah berhenti berdetak selama 30 detik. Ia juga pernah terpapar virus COVID-19 ditengah kerentanan fisiknya.
"Saya bersyukur Allah SWT telah mengabulkan dua permintaan saya ketika memulai perjuangan melawan penyakit. Permintaan pertama, masalah Lapindo bisa selesai. Kedua, saya bisa melihat putri saya menikah," kata ADS.
Pada peluncuran buku ini, sahabat dekat ADS, Syamsuddin Umar juga turut memberikan testimoni.
"ADS bagi saya ibarat saudara. Meski dikenal sebagai sosok tegas dan kadang kontroversial, satu yang saya kamu dari ADS, ia tak pernah meninggalkan shalat baik yang wajib mau pun sunnah," terang Syamsuddin, mantan pelatih yang pernah membawa PSM meraih trofi juara Piala Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999-2000 ini.
Kesabaran dan keikhlasan ADS menghadapi penyakit juga diungkap Dokter Faisal yang selama ini mendampingi mantan Ketua Badan Liga Indonesia menjalani perawatan.
"Pak ADS juga sangat disiplin dan memiliki energi yang besar untuk sembuh. Dalam catatan saya, beliau sudah empat kali mengalami masa krisis yang bisa saja mengakhiri perjuangannya," terang Faisal.
Advertisement