Bola.com, Jakarta - Sepak bola Indonesia tak bisa dipisahkan dari peran para pemain asing yang berasal dari negara-negara Amerika Latin. Kehadiran mereka selalu ada di semua klub liga berbekal kualitas yang dimiliki.
Para pemain asing dari Amerika Latin biasanya dikenal memiliki kualitas individu yang menawan. Faktor itulah yang membuat mereka bisa cepat beradaptasi dengan gaya sepak bola Indonesia.
Baca Juga
Sembuh dari Cedera di Timnas Indonesia, Kevin Diks Main 90 Menit dan Cetak 1 Assist dalam Kemenangan FC Copenhagen di Liga Denmark
2 Pemain ke Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Arema FC antara Bangga dan Kehilangan
Shin Tae-yong Hanya Pertahankan 8 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Piala AFF 2024, Sisanya U-22 dan U-20
Advertisement
Banyak pemain asal Amerika Latin yang memiliki karier panjang di Indonesia. Kualitas individu yang dimiliki menuntun mereka berganti-ganti klub.
Ada pula pemain yang akhirnya memilih berganti kewarganegaraan di Indonesia. Dari 35 pemain asing yang sudah dinaturalisasi, enam di antaranya berasal dari negara-negara Amerika Latin.
Mereka juga berhasil mendapatkan kepercayaan untuk membela Timnas Indonesia. Berkat kemampuan dan kualitas yang dimiliki, ada beberapa nama yang sering menjadi langganan di Timnas Indonesia.
Bola.com mengumpulkan enam pemain Amerika Latin yang memilih menjadi WNI. Lantas, siapa saja pemain naturalisasi asal negara Amerika Latin yang punya kemampuan mumpuni dan kualitas individu terbaik?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Silvio Escobar
Silvio Escobar memutuskan berganti kewarganegaraan dari Paraguay ke Indonesia. Proses naturalisasi Silvio Escobar akhirnya rampung pada awal 2020 saat usianya 33 tahun.
Silvio Escobar harus menjalani jalan panjang untuk menjadi WNI. Pemilik nama lengkap Silvio Escobar Benitez itu mengurusi semua proses naturalisasinya sendiri.
Silvio Escobar sudah malang melintang di sepak bola Indonesia. Namun, belum ada satu pun prestasi yang mampu diraih Silvio Escobar.
Sampai saat ini, Silvio Escobar juga belum pernah mendapatkan kesempatan bermain di Timnas Indonesia. Usianya yang masih menyentuh angka 34 tahun membuat Silvio Escobar punya peluang besar di masa depan.
Advertisement
Esteban Vizcarra
Esteban Vizcarra berganti kewarganegaraan dari Argentina ke Indonesia pada 2018. Ketika itu, Esteban Vizcarra mengucap sumpah sebagai Warga Negara Indonesia pada usia 32 tahun.
Esteban Vizcarra sudah malang melintang di sepak bola Indonesia sejak 2009. Pencapaian terbaiknya adalah membantu Semen Padang menjuarai Liga Primer Indonesia 2011-2012 dan Arema FC juara Piala Presiden 2017.
Esteban Vizcarra juga sudah pernah tampil bersama Timnas Indonesia. Ketika itu, Esteban Vizcarra memulai debutnya pada laga uji coba melawan Myanmar.
Sampai saat ini, Esteban Vizcarra belum lagi pernah dipanggil Timnas Indonesia. Esteban Vizcarra yang memiliki gaya permainan khas dan berkualitas membuatnya masih punya peluang membela Timnas Garuda di masa depan.
Otavio Dutra
Otavio Dutra berganti kewarganegaraan Brasil menjadi Indonesia pada 2019. Ketika mengucap sumpah menjadi WNI, Otavio Dutra ketika itu berusia 35 tahun.
Otavio Dutra merupakan bek tengah tangguh yang sudah malang melintang di Indonesia. Pencapaian terbaiknya adalah saat membantu Persebaya 1927 meraih gelar Liga Primer Indonesia 2011, Persipura Jayapura menjuarai Liga Super Indonesia 2013, dan Bhayangkara FC meraih titel Liga 1 2017.
Dutra sejauh ini sudah tampil sebanyak dua kali di Timnas Indonesia. Dutra yang masih aktif bermain bisa menjadi pilihan berharga di jantung pertahanan.
Otavio Dutra dikenal sebagai bek tengah tangguh yang gemar melakukan duel udara demi mengamankan areanya. Otavio Dutra juga bisa diandalkan dalam mencetak gol dengan kekuatan kepala yang dimilikinya.
Advertisement
Fabiano Beltrame
Fabiano Beltrame mengucap sumpah sebagai WNI pada 2019. Ketika itu, Fabiano Beltrame berganti kewarganegaraan dari Brasil ke Indonesia pada usia 37 tahun.
Fabiano Beltrame meraih status WNI dengan tak mudah. Fabiano Beltrame sampai rela tidak bermain semusim karena slot pemain asing di Persib Bandung keburu penuh.
Fabiano Beltrame dikenal sebagai bek tengah yang tangguh. Hal itu sudah dibuktikan dalam catatan kariernya bersama klub-klub Indonesia.
Fabiano Beltrame belum pernah mendapatkan panggilan di Timnas Indonesia. Pada usia 38 tahun, Fabiano Beltrame bisa menjadi pilihan tangguh di jantung pertahanan Timnas Merah Putih.
Beto Goncalves
Beto Goncalves menjadi pemain tertua yang dinaturalisasi dari Brasil. Beto mengucap sumpah sebagai WNI pada 2018 ketika usianya 38 tahun.
Beto langsung memberikan kontribusi maksimal bersama Timnas Indonesia. Beto sempat dipercaya membela Timnas Indonesia di Asian Games dan sukses mencetak empat gol dalam lima penampilan.
Selain itu, Beto juga berhasil mencetak 10 gol dalam 12 laga bersama Timnas Indonesia senior. Pencapaian yang cukup baik untuk pemain yang belum genap dua tahun menjadi WNI itu.
Sementara itu, karier Beto di level klub juga tak kalah gemilang. Beto menjadi bagian Persipura Jayapura saat menjuarai Liga Super Indonesia 2008-2009.
Selain itu, Beto sukses meraih tiga gelar top skorer. Pencapaian itu diraih Beto pada Liga Super Indonesia 2011-2012, ISC A Championship 2016, dan Piala Gubernur Kaltim 2018.
Advertisement
Cristian Gonzales
Cristian Gonzales bisa dikatakan sebagai pemain naturalisasi Indonesia yang paling sukses. Cristian Gonzales berganti kewarganegaraan dari Uruguay ke Indonesia pada 2010.
Program naturalisasi Gonzales terbilang terlambat karena sang pemain sah menjadi WNI pada usia 34 tahun. Gonzales harus menunggu selama enam tahun sampai bisa mengucap sumpah sebagai WNI.
Meski begitu, Gonzales berhasil memberikan kontribusi maksimal untuk Timnas Indonesia dengan sumbangan 12 gol dalam 29 penampilan. Pencapaian terbaiknya adalah membantu Timnas Garuda menjadi runner-up Piala AFF.
Sementara itu, di level klub pretasi Gonzales lebih mengilap lagi. Pemain yang akrab disapa El Loco itu meraih dua gelar liga yakni Liga Indonesia 2006 bersama Persik Kediri dan Liga 2 2018 bersama PSS Sleman.
Gonzales juga dikenal sebagai predator tajam sepanjang kariernya di Indonesia. Gonzales sukses menyabet empat gelar individu top skorer Liga Indonesia 2005, 2006, 2007-2008, 2008-2009, Piala Indonesia 2010, dan Piala Presiden 2017.