Bola.com, Bandung - Kiprah cemerlang Persib Bandung di kancah sepak bola Indonesia sepertinya tidak dapat terbantahkan. Selain pernah berjaya dengan menjuarai kompetisi sejak era Perserikatan, Ligina, hingga ISL, Persib juga cukup kenyang pengalaman di level internasional.
Seperti halnya saat tampil di ajang Liga Champions Asia pada 1995 silam. Sebuah kompetisi yang diisi oleh juara dari dari negara-negara yang ada di Asia untuk memperebutkan status sebagai klub terbaik.
Baca Juga
Advertisement
Persib Bandung berhak tampil di Liga Champions Asia pada 1995, dengan status juara Ligina edisi pertama musim 1994/1995. Hebatnya, Persib yang kala itu dibesut Indra Thohir melaju hingga ke babak perempat final Liga Champions Asia.
Pada babak pertama zona Asia Timur, Persib berhadapan dengan wakil Thailand, Bangkok Bank FC. Maung Bandung menang 2-0 dalam laga tandang dan kalah 0-1 di kandang sehingga bisa melaju dengan agregat 2-1.
Selanjutnya, giliran klub Filipina, Pasay City, yang menjadi lawan Persib di babak kedua. Maung Bandung berhasil melaju ke perempat final setelah menyingkirkan Pasay City dengan agregat 5-2.
Sayang, kegemilangan Persib tak berlanjut di perempat final. Dalam sistem home tournament yang digelar di Bandung, Persib selalu kalah dalam 3 pertandingan.
Dalam laga perdana, Persib kalah 2-3 dari klub Jepang, Verdy Kawasaki. Kemudian, tim Korea Selatan, Ilhwa Chunma mempermalukan Persib. Maung Bandung kalah 2-5. Sementara dalam laga terakhir, Persib kalah dari klub Thailand, Thai Farmers Bank, dengan skor 1-2.
Indra Thohir sedikit bernostalgia mengenang masa-masa tersebut, dalam sebuah tayangan YouTube Jurnal Opah pada Maret 2020. Pelatih kawakan yang sukses membuat Persib juara ini menceritakan pengalaman tampil di Liga Champions Asia.
Terutama saat berjumpa jagoan Thailand, Bangkok Bank di babak awal turnamen. Indra Thohir mengaku Persib sebagai wakil Indonesia dianggap remeh negara lain, tapi dengan mengejutkan mampu membuat malu tim asal Thailand yang disebut sebagai negara kuat sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
"Sebuah kesempatan langka karena kami bisa main di luar negeri. Meski sebelum berangkat sempat ada sedikit persoalan karena kalah dalam sebuah laga uji coba dengan tim lokal," beber Indra Thohir mengawali ceritanya.
"Itu memang kesalahan saya, karena uji coba digelar pada Minggu, dan memang jatahnya libur, tapi malah saya agendakan uji coba. Pemain jadi setengah hati, seperti enggak niat bertanding," katanya pelatih legendaris Persib Bandung itu.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Seperti Kacang Goreng
Indra Thohir turut menceritakan pengalaman yang cukup menohok dalam benaknya selama di Thailand, yakni ketika panitia tuan rumah, yaitu Bangkok Bank FC begitu manganggap remeh Persib Bandung.
Dengan predikat juara Liga Indonesia, Persib sempat mendapat perlakukan kurang menyenangkan oleh panitia setempat. Satu di antara contohnya adalah lapangan latihan resmi yang disediakan untuk Persib.
Bukan lapangan yang bagus dan standar untuk arena pertandingan, tapi dengan kondisi yang buruk dan tidak layak untuk sebuah tim sepak bola. Bahkan dirinya mengibaratkan Persib dianggap seperti kacang goreng yang tinggal dimakan begitu saja.
"Datang ke sana dianggap remeh oleh tuan rumah. Lapangan latihan rusak padahal latihan resmi. Saya protes karena tim ini utusan resmi dari Indonesia. Kami ancam tidak akan bertanding kalau lapangan latihan saja seperti itu, akhirnya dipindah ke lapangan resmi," bebernya.
"Kami dianggap seperti kacang goreng, dianggap sebelah mata. Namun, kami bisa membungkam mereka, meski kami kalah di kandang sendiri," jelas Indra Thohir.
Advertisement