Bola.com, Surabaya - Para pelaku sepak bola Indonesia mengalami krisis keuangan. Penyebabnya kompetisi Shopee Liga 1 2020 yang urung digelar akibat tidak mendapat izin dari kepolisian.
Sosok Erick Ibrahim pun sangat terpukul dengan situasi ini. Namun di tengah derita ini, pelatih kiper Persela ini sangat bersyukur, karena dibantu koleganya Lulut Kistono untuk memoles kiper di klub Indonesia Muda (IM), anggota kompetisi internal Persebaya.
Advertisement
"Lulut Kistono kordinator pelatih di IM. Dia ingin meningkatkan kualitasnya kiper IM, makanya saya diajak melatih," kata Erick Ibrahim.
Selanjutnya, mantan penjaga gawang klub Galatama BPD Jateng dan Gelora Dewata ini juga ditawari Lulut untuk membuka les privat bagi kiper-kiper muda asal Surabaya.
Kini Erick Ibrahim menangani delapan kiper muda berusia 10-17 tahun. "Tiga kali sepekan, saya memberi privat. Kami latihan di Lapangan Wiyung, homebase IM. Karena mereka masih usia muda, saya memberi program dasar untuk kiper," tuturnya.
Pelatih kiper Persela yang pernah memperkuat Timnas Indonesia saat masih aktif bermain ini sengaja membatasi jumlah siswanya agar program bisa maksimal.
"Siswanya tak perlu banyak, tapi efektif. Saya bersyukur bisa dapat pemasukan dari kursus privat ini. Lebih penting lagi, saya bisa menularkan ilmu dan pengalaman kepada calon-calon kiper ini," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masih Terima Gaji
Lebih lanjut Erick Ibrahim mengaku masih menerima gaji dari manajemen Persela. Namun nilai nominalnya relatif kecil untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Kalau mengandalkan gaji dari Persela jelas tak cukup. Saya bersyukur Allah SWT masih memberi rejeki dari pintu yang lain, yakni privat ini," ucapnya.
Advertisement