Bola.com, Jakarta - Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, turut berbicara mengenai fenomena adanya turnamen antarkampung yang disinyalir diikuti oleh pemain-pemain profesional yang selama ini tampil di Shopee Liga 1 dan Liga 2. Menurutnya, sulit untuk melarang para pemain ikut dalam turnamen tersebut ketika kompetisi resmi saja tidak kunjung digelar.
Dragan Djukanovic menegaskan sikapnya yang melarang para pemain profesional untuk ikut dalam turnamen yang akrab disebut tarkam itu. Risiko yang ditimbulkan dari pertandingan macam itu memang cukup berat.
Baca Juga
Advertisement
Tidak sedikit para pemain yang mengikuti tarkam berakhir dengan cedera yang parah mengingat pertandingan seringkali diwarnai keributan antarpemain hingga suporter.
Namun, dalam kondisi tak ada kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 seperti saat ini, Dragan Djukanovic mengakui sulit untuk mengontrol jika ada pemain profesional yang mengikuti tarkam. Terlebih, para pemain tersebut sudah tidak berkompetisi sekitar 9 bulan, yang tentunya memberikan dampak besar terhadap finansialnya.
"Sangat sulit untuk melarang pemain memainkan turnamen ini ketika mereka tidak bekerja selama sembilan bulan," ujar Dragan kepada Bola.net.
"Mereka harus mencari nafkah dari sesuatu. Mereka tidak diperbolehkan, tapi bagaimana dan siapa yang dapat mengontrolnya?" lanjut pelatih pelatih PSIS Semarang itu.
Kondisi terhentinya Shopee Liga 1 dan Liga 2 sejak Maret lalu dan batal bergulir lagi pada Oktober 2020 dan direncanakan baru akan bergulir lagi pada Februari 2021 memang membuat para pemain sepak bola profesional yang terlibat di dalamnya harus memutar otak untuk menghidupi keluarga.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sebuah Saran
Satu hal yang pasti, Dragan Djukanovic tetap menyarankan agar anak asuhnya tidak bermain tarkam saat kompetisi Shopee Liga 1 ini belum bergulir lagi. Jika pun terpaksa, mereka harus hati-hati. Dia juga menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen PSIS Semarang.
”Lebih baik mereka tidak bermain (tarkam) tetapi jika mereka bermain mereka perlu menjaga kesehatannya,” jelas Dragan.
”Sebenarnya terserah manajemen untuk membicarakan hal ini dengan pemain. Karena semua pemain memiliki kontrak dengan PSIS,” tandasnya.
Sumber: Bola.net
Disadur dari: Bola.net (Mustopa El Abdy/Ari Prayoga, published 19/11/2020)
Advertisement