Bola.com, Jakarta - Bagus Kahfi sudah meninggalkan Utrecht, Belanda, untuk kembali ke Jakarta pada beberapa hari lalu. Kepulangan penyerang berusia 18 tahun itu disinyalir untuk bernegosiasi dengan manajemen Barito Putera terkait kepindahannya ke Eropa.
Sampai di Jakarta, Bagus Kahfi langsung disambut artis papan atas, Raffi Ahmad. Bersama selebritis lainnya, pemain Garuda Select jilid kedua ini saling bercengkerama dan bermain playstation.
Baca Juga
Advertisement
Berbarengan dengan kepulangan Bagus Kahfi, Timnas Indonesia U-19 sedang melaksanakan pemusatan latihan di Jakarta. Kegiatan kali ini diikuti oleh 38 pemain, termasuk saudara kembarnya, Bagas Kaffa.
Bagus Kahfi adalah anggota tetap Timnas Indonesia U-19 di era Fakhri Husaini pada 2019. Striker kelahiran Magelang, Jawa Tengah itu telah absen selama setahun terakhir akibat kesibukan dengan Garuda Select dan dihajar cedera parah pada Maret 2020.
Asisten pelatih Timnas Indonesia U-19, Nova Arianto mengungkapkan, pihaknya belum mendapatkan instruksi dari pelatih Shin Tae-yong untuk melibatkan Bagus Kahfi dalam pemusatan latihan.
"Untuk masalah Bagus Kahfi ini, sampai sekarang belum ada keputusan dari coach Shin Tae-yong. Jadi, kami sekarang posisinya menunggu arahan saja," jelas Nova.
"Kami juga sekarang masih menunggu kondisi final dari Bagus Kahfi. Selain itu, kami sambil menunggu situasi Bagus Kahfi karena saat ini sedang berurusan dengan klubnya lebih dulu," imbuh Nova.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kendala Bagus Kahfi Berkarier di Eropa
Bagus Kahfi tengah ngebet berkarier di Eropa. Secara spesifik, ia akan bergabung dengan FC Utrecht di Belanda.
Namun, kepindahan Bagus Kahfi ke FC Utrecht cukup rumit. Barito Putera mengajukan dua syarat kepada tim Eredivisie tersebut.
Barito Putera bakal melepas Bagus Kahfi asal FC Utrecht berani membayarkan sejumlah kompensasi. Selain itu, sang pemain juga diwajibkan kembali ke Banjarmasin ketika petualangannya di Eropa selesai.
Advertisement