Bola.com, Jakarta - Papua tak bisa dipisahkan dari sejarah perkembangan sepak bola di Indonesia. Setiap tahunnya pasti ada pemain Papua yang tersebar di klub-klub elite Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri
Papua dikenal sebagai pulau yang konsisten menyumbang bakat-bakat pemain muda. Banyaknya pemain berkualitas dari Bumi Cendrawasih tak memungkinkan untuk semuanya ditampung di Persipura Jayapura.
Baca Juga
Advertisement
Merantau akhirnya menjadi alternatif yang harus diambil. Meskipun, belum lengkap rasanya sebagai pemain Papua tak membela Persipura Jayapura.
Namun, pilihan itu harus diambil sehingga tak sedikit pemain Papua yang justru mengawali karier profesional di luar pulau.
Pemain asal Papua diketahui cukup laris manis diperebutkan klub-klub di luar pulau. Itu tak terlepas dari kualitas fisik tangguh dan skil mumpuni yang mereka dimiliki.
Pemain asal Papua biasanya memiliki stamina yang tangguh, berteknik tinggi, dan dipadukan dengan kecepatan. Itulah yang membuat mereka tak kesulitan mencari klub.
Walau juga ada stigma bahwa pesepak bola Papua dikenal jago kandang, serta dianggap kesulitan beradaptasi dengan budaya berbeda. Tapi rasanya anggapan negatif itu terlalu berlebihan.
Bola.com mencoba merangkum beberapa pemain Papua yang pernah dan sedang merantau ke berbagai daerah hingga luar negeri. Berikut tujuh di antaranya:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Erol Iba
Erol Iba adalah satu di antara bek sayap terbaik yang pernah dilahirkan Papua. Sebelum pensiun pada beberapa waktu lalu, ia pernah singgah di banyak tim di Liga Indonesia.
Nama Erol Iba mulai harum ketika membawa Arema Malang menjuarai Copa Indonesia dua kali berturut-turut pada 2005-2006. Dia lalu pindah ke Persik Kediri untuk bermain di Liga Champions Asia.
Erol Iba juga hampir bermain untuk klub Australia, Sydney FC, ketika tampil memukau di Liga Champions Asia 2007. Persik enggan melepasnya secara cuma-cuma.
"Andai saat itu punya uang banyak, saya siap menalangi nominal transfer yang diminta Persik. Tapi, akhirnya saya kembalikan lagi ke Allah SWT, berarti bukan rejeki saya," kata Erol Iba dalam channel YouTube Minang Satu.
Advertisement
Ortizan Solossa
Ortizan Solossa sembilan tahun merantau ke luar Papua. Perinciannya, lima tahun bersama PSM Makassar, dua tahun di Persija Jakarta, dan dua tahun dengan Arema FC.
Kakak kandung dari Boaz Solossa ini pernah berhasil di perantauan ketika membela PSM. Kala itu, ia mengantar tim kebanggaan The Macz Man itu menjuarai Liga Indonesia 1999/2000.
Selain ketiga tim di atas, Ortizan juga pernah mengabdi untuk dua tim Papua. Kedua klub tersebut adalah Persipura Jayapura dan Persiram Raja Ampat.
Di Persipura, Ortizan dua kali merasakan trofi Liga Indonesia. Mantan pemain berusia 43 tahun itu mengangkat piala pada 2008/2009 dan 2010/2011.
Elie Aiboy
Tidak lengkap rasanya jika membicarakan pemain asal Papua namun tidak menyinggung nama yang satu ini. Ya, ia adalah Elie Aiboy. Pemain yang lahir di Jayapura, namun lebih terkenal dengan penampilannya di tim Pulau Jawa.
Nama Elie Aiboy mencuat ketika membela Semen Padang pada 1999-2002 sebelum hengkang ke Persija Jakarta. Di tim Ibu Kota, ia membentuk duet dengan Bambang Pamungkas.
Elie sempat hengkang ke tim Malaysia, Selangor FA pada 2005-2007 sebelum kembali ke Indonesia untuk bergabung dengan Arema FC.
Di Selangor, Elie Aiboy sukses besar. Bersama kompatriotnya sesama pemain Indonesia, Bambang Pamungkas, ia meraih treble pada musim pertamanya dengan merengkuh trofi Malaysia Premier League, Piala FA Malaysia, dan Piala Malaysia.
Gelar pertama Elie Aiboy di Liga Indonesia baru diraih di pengujung kariernya. Pada 2011-2012, ia berhasil meraih trofi Indonesia Premier League (IPL) bersama Semen Padang.
Advertisement
Yanto Basna
Rudolof Yanto Basna saat ini bermain untuk Klub Liga Thailand, PT Prachuap FC. Dia mulai terkenal ketika membela Timnas Indonesia U-19 pada 2014.
Uniknya sejak memulai karier profesional, sang stoper belum pernah bermain di Persipura. Di awal kariernya, ia membela Mitra Kukar Tenggarong.
Nama Yanto Basna melesat naik setelah terpilih sebagai Pemain Terbaik Piala Jenderal Sudirman 2015. Di usia yang amat muda ia dipanggil Alfred Riedl untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2016.
Selepas berkiprah di Pulau Borneo, Basna sempat singgah di Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Pada musim 2018, pemain kelahiran 12 Juni 1995 itu nekat terbang ke Thailand, untuk mencicipi kompetisi elite negara yang dijuluki Raja Sepak Bola Asia Tenggara itu
Ia memperkuat Khon Kaen, Sukhothai, dan kini Prachuap. Dalam sejumlah wawancara, pemain asli Jayapura itu belum ingin pulang. Yanto Basna masih ingin mengasah kemampuan di luar negeri.
Terens Puhiri
Terens Puhiri lahir di Jayapura, Papua, pada 13 Oktober 1996. Sebagai putra daerah Papua, Terens Puhiri belum pernah membela Persipura Jayapura.
Terens Puhiri mengawali karier profesional bersama Borneo FC pada 2015. Setelah itu, Terens Puhiri sempat dipinjamkan ke klub Thailand, Port FC pada 2018.
Setelah masa peminjaman selesai, Terens Puhiri kembali ke Borneo FC. Hingga saat ini, Terens Puhiri masih menjadi pemain utama di Borneo FC dan sudah mengumpulkan 19 gol dalam 98 penampilannya.
Advertisement
Ruben Sanadi
Ruben Sanadi sudah malang melintang di sepak bola Indonesia. Pemain kelahiran Biak, 8 Januari 1987 itu mengawali kariernya bersama klub Papua, Persigubin Gunung Bintang, pada 2006.
Setelah itu, Ruben Sanadi merantau ke luar Papua untuk memperkuat Persikota Tangerang (2007), PSMS Medan (2008), Persipasi Bekasi (2009), dan Pelita Jaya (2010).
Pada 2013, Ruben Sanadi sempat kembali ke Papua dengan bergabung bersama Persipura Jayapura. Ruben Sanadi berhasil mempersembahkan gelar Liga Super Indonesia 2013 dan sampai 2017 berhasil tampil sebanyak 93 pertandingan.
Pada 2018, Ruben Sanadi kembali merantau dan bergabung dengan Persebaya Surabaya. Bersama klub asal Jawa Timur, Ruben Sanadi tampil sebagai pemain utama dan mencatat 58 laga.
Musim 2020, Ruben Sanadi mencoba petualangan baru dengan bergabung bersama Bhayangkara FC. Kini, pemain yang berperan sebagai bek kiri itu menjadi pilihan utama pelatih Paul Munster di lini belakang.
Osvaldo Haay
Osvaldo Haay mengawali kariernya bersama Persipura Jayapura pada 2016. Namun, karier Osvaldo bersama klub tanah kelahirannya tak berlangsung lama.
Pada 2018, Osvaldo mencoba peruntungan merantau ke Jawa Timur. Osvaldo memilih bergabung dengan Persebaya Surabaya.
Karier Osvaldo Haay semakin melejit dan sukses menjadi andalan Persebaya. Bersama klub berjulukan Bajul Ijo itu, Osvaldo tampil sebanyak 41 kali dan mencetak 16 gol.
Pada 2020, Osvaldo membuat kejutan dengan bergabung dengan Persija Jakarta. Pemain berusia 22 tahun itu langsung menjadi andalan di tim berjulukan Macan Kemayoran ini.
Advertisement