Bola.com, Semarang - Kiper PSIS Semarang, Joko Ribowo, mantap mendalami ilmu kepelatihan selain masih aktif bermain. Joko baru saja menyelesaikan kursus kepelatihan C AFC yang diselenggarakan Asprov PSSI DKI Jakarta.
Selama hampir dua pekan, Joko Ribowo sibuk merampungkan kursus, yakni pada 7 hingga 18 November lalu. Setelah menyelesaikan kursus kepelatihan itu, pria yang karib disapa Jokri tersebut lantas pulang ke kampung halamannya di Pati.
Baca Juga
3 Biang Kekalahan Timnas Indonesia saat Digasak Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Buang-buang Peluang Awal Babak Pertama
Timnas Arab Saudi Sudah OTW Jakarta, Siap Rebut Poin dari Timnas Indonesia?
Misteri Eliano Reijnders, Tidak Masuk Daftar Susunan Pemain Saat Timnas Indonesia Hadapi Jepang: Gara-gara Statistik Buruk Level Klub?
Advertisement
Kesibukannya di Pati pun masih berkutat dengan sepak bola. Ia kembali melatih anak asuhnya di akademi sepak bola yang didirikannya, Joko Ribowo Football Academy (JRFA). Apalagi, PSIS Semarang masih diliburkan sejak kompetisi ditunda sejak Oktober lalu.
Tidak hanya untuk JRFA yang dirintisnya, mantan kiper Arema itu juga fokus membangun sebuah program latihan pribadi khusus usia di bawah 17 tahun. Praktis ilmu yang ia pelajari dan dapatkan selama mengikuti kursus di Jakarta lalu bisa ia tularkan ke anak didiknya.
"Sebuah pengalaman berharga dan luar biasa bagi saya karena saya sendiri juga masih aktif bermain, dan kini bisa menambah ilmu baru. Tentunya bisa saya aplikasikan kepada adik-adik," terang Joko Ribowo, Senin (23/11/2020).
"Banyak sisi positifnya karena selama ini pemain lebih banyak praktik di lapangan. Sementara ketika kursus ada latihan secara teori, yang kemudian dipraktikkan," lanjut kiper PSIS Semarang itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Investasi Masa Depan
Joko Ribowo menganggap kursus yang ia tempuh bakal sangat bermanfaat pada kemudian hari. Paling tidak untuk bekalnya nanti ketika sudah tidak lagi bermain atau gantung sepatu.
Apalagi kiper PSIS Semarang itu punya semangat tinggi dalam mengembangkan bakat anak usia dini melalui akademi sepak bola miliknya atau program latihan yang sedang ia bangun. Ilmu di sepak bola modern yang terus berkembang, diakuinya bermanfaat jika diberikan sejak usia muda.
"Saya juga tetap bisa berlatih selama kompetisi dihentikan, sekalian melatih adik-adik. Biar ilmu yang saya dapat tetap terasah," katanya.
"Harapan saya bisa menjadi investasi masa depan. Kalau cuma pengalaman saja kurang, perlu ilmu juga. Kedua hal itu bisa jadi kunci," jelas Joko Ribowo.
Advertisement