Bola.com, Makassar - Kebangkitan Persib Bandung di era 1980-an tak bisa dipisahkan dari sosok Ajat Sudrajat. Elegan dengan insting mencetak gol yang tinggi kental melekat pada diri Ajat Sudrajat saat beraksi bersama Persib di lapangan hijau. Penampilan ciamik Ajat itu pun dianggap mewakili karakter khas Persib, yakni mengandalkan permainan dari kaki ke kaki yang cepat untuk 'membunuh lawan'.
Bersama Maung Bandung, Ajat Sudrajat meraih trofi juara Piala Perserikatan 1985-1096 dan 1989-1990. Tak hanya di level nasional, pada era ini, nama Persib pun menggema di pentas internasional dengan meraih gelar pada turnamen Pesta Sukan Brunei Darussalam 1986.
Baca Juga
Deretan SWAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Atlet hingga Supermodel Papan Atas Dunia, Ada yang baru Go Publik Bikin Cegil Patah Hati
Belum Bisa Move On! Kevin Diks Mengenang Momen Perdana Menyanyikan Indonesia Raya di SUGBK
Terlalu Ngotot! Ternyata Jadi Penyebab Cedera Kevin Diks pada Laga Vs Jepang
Advertisement
Di partai puncak yang berlangsung di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah Bandar Seri Begawan, 27 Juli 1986, Maung Bandung mengalahkan tim nasional Malaysia 1-0. Ajat pensiun sebagai pemain tak lama setelah membawa Mastrans Bandung Raya mengalahkan PSM Makassar 2-0 di final Liga Indonesia 1995-1996.
Layaknya mantan pemain, Ajat meneruskan kariernya sebagai pelatih. Tapi, berbeda dengan rekan seangkatan atau juniornya, Ajat lebih memilih melatih pemain usia dini. Kini, ia tercatat sebagai staf pelatih pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Pato Siliwangi yang memiliki home base di Stadion Siliwangi Bandung.
Dalam channel YouTube Jurnal Opah, Ajat mengungkapkan, sebenarnya ada tawaran yang datang kepadanya untuk melatih sebuah tim yang berlaga di kompetisi tanah air. Tapi, ia menolak dengan alasan ingin menularkan ilmu dan pengalamannya kepada pemain usia muda. Itulah mengapa, ia langsung mengiyakan ketika ditawari menjadi pelatih di SSB Pato.
"Bagi saya pelatih di SSB Pato ibarat pulang kampung. Saya merasa berutang budi dengan SSB Pato yang melahirkan dan membesarkan saya," ungkap Ajat.
Di SSB Pato, Ajat bersama staf pelatih lainnya melatih berbagai jenjang kategori yakni U-9 sampai U-16. Mereka diproyeksikan memperkuat tim pada kompetisi usia muda seperti Piala Soeratin dan Pro Elite Academy.
"Bandung memiliki banyak pemain berpotensi. Tinggal dilatih dan diarahkan secara benar dan konsisten. Itulah mengapa, saya punya obsesi melahirkan pemain andal buat sepakbola Indonesia, khususnya Persib," terang Ajat.
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bisa Kolaborasi dengan Diklat Persib
Di SSB Pato Siliwangi, Ajat Sudrajat tak hanya mengenalkan teknik dasar sepak bola buat anak didiknya. Ia juga membantu menyalurkan bakat pemainnya ke sejumlah tim atau klub profesional lewat jaringan yang dibangunnya selama ini. "Saat ini, sudah ada pemain SSB Pato yang bermain di Pro Elite Academy bersama Persija Jakarta dan Borneo FC," ungkap Ajat.
Menurut Ajat, ia melepas pemainnya setelah diminta langsung oleh manajemen klub yang bersangkutan. "Pemain saya juga mendapat kontrak yang lumayan buat usia mereka. Saya juga tegaskan, SSB Pato sebagai pembina tak pernah timbal balik dari pemain. Kami sudah senang dan bangga kalau karier mereka bisa berkembang," ujarnya.Â
Sebagai mantan pemain Persib, Ajat berharap SSB binaannya bisa berkolaborasi dengan Diklat Persib. "Saya tentu lebih mengutamakan Diklat Persib bila mereka butuh pemain. Mari kita berkolaborasi demi persepakbolaan Bandung dan Indonesia," pungkas Ajat.
Â
Sumber:Â YouTube Jurnal Opah
Advertisement