Bola.com, Jakarta - Ada kisah yang mungkin tidak semua pencinta sepak bola Indonesia tahu pada saat Timnas Indonesia U-20 akan menghadapi Argentina di Piala Dunia U-20 1979 di Jepang.
Cerita di balik pertandingan Timnas Indonesia U-20 kontra Argentina yang diperkuat Diego Maradona itu dikisahkan langsung salah satu pemain Garuda Muda saat itu, Mundari Karya.
Baca Juga
Mengulas Pemain Timnas Indonesia U-20 yang Dipanggil Indra Sjafri TC di Jepang: Kembalinya Para Anak yang Hilang!
5 Pemain di Skuad Timnas Indonesia U-20 yang Layak Jadi Perhatian: Andalan di Masa Depan
Jadi Satu-satunya Negara ASEAN yang Lolos ke 4 Level Piala Asia, Timnas Indonesia Sudah Jadi Raja?
Advertisement
Menurut Mundari Karya, banyak hal yang tidak biasa terjadi saat sebelum pertandingan melawan Argentina. Satu di antaranya adalah instruksi dari Match Commissioner alias Pengawas Pertandingan yang meminta Timnas Indonesia U-20 untuk tidak mengasari Diego Maradona.
Menurut Mundari Karya, pengawas pertandingan yang bertugas mendatangani ruang ganti Timnas Indonesia U-20 dan berbicara dengan pelatih Soetjipto Soentoro.
"Waktu itu, pengawas pertandingan menyampaikan kepada kami lewat pelatih untuk tidak bermain kasar kepada Diego Maradona. Sebab dia menyebut Diego Maradona adalah aset dunia saat itu," kata Mundari Karya kepada Bola.com pada Agustus 2020,
Menurut Mundari Karya, pengawas pertandingan itu datang dan mengatakan hal tersebut karena memang belum banyak yang tahu tentang perkembangan sepak bola Indonesia.
Alhasil, panitia penyelengara lewat pengawas pertandingan melontarkan ketakutannya jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi pada Diego Maradona yang saat itu telah menjadi bintang sepak bola dunia.
Panpel dan pengawas pertandingan ketakutan para pemain Timnas Indonesia U-20 bermain kasar dan membuat Maradona cedera.
"Maklum, Timnas Indonesia U-20 waktu itu tidak banyak diketahui oleh masyarakat dunia. Makanya mereka ketakutan Diego Maradona cedera karena kan disebut aset dunia itu. Dan memang terjadi, saat Diego Maradona dilanggar di sisi kiri, langsung kartu kuning dikeluarkan wasit. Padahal, kalau saya lihat, dia juga kuat," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Petik Pelajaran Berharga
Pada pertandingan itu, Timnas Indonesia U-20 kalah telak 0-5 dari Argentina. Meski mengaku sedih karena kekalahan telak, pria pemegang lisensi A Pro ini mengaku bisa mengambil hikmahnya dari pertandingan di Piala Dunia U-20 saat itu.
"Banyak hal yang bisa kami pelajari, terutama dari kekompakan tim di dalam dan di luar lapangan. Tidak ada bintang dalam tim seperti ditunjukan tim Argentina. Mereka di hotel bercampur saja, tidak ada pemain yang misah," tuturnya.
"Mereka kompak di dalam dan di luar lapangan. Memang untuk Diego Maradona saat itu sudah terlihat memakai pengawalan ketat, tapi itu kalau dia keluar hotel. Kalau lagi sama tim mereka, semua sama. Pelatihnya tidak membedakan pemain," ujar Mundari Karya.
Diego Maradona kini telah pergi untuk selama-lamanya. Legenda sepak bola dunia itu mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (24/11/2020) waktu Argentina dalam usia ke-60 tahun karena serangan jantung.
Advertisement