Sukses


Berkat Diplomasi Rokok Kretek, Timnas Indonesia U-20 Pulangkan Jersey Diego Maradona di Piala Dunia U-20 1979

Bola.com, Jakarta - Bambang Nurdiansyah punya kisah menarik untuk diceritakan tentang Diego Maradona yang berkaitan dengan sepak bola Indonesia. Siapa sangka, kedua pemain pernah berhadapan pada Piala Dunia U-20 1979 di Jepang.

Banur, panggilan Bambang, kala itu menjadi ujung tombak Timnas Indonesia U-20. Sementara Diego Maradona, merupakan nyawa permainan Argentina.

Kedua tim, yang tergabung di Grup B, saling beradu kekuatan. Gampang ditebak, Timnas Indonesia U-20 bakal menyerah dengan mudah. Benar saja, dwigol dari Diego Maradona plus hattrick Ramon Diaz membawa Argentina berpesta lima gol tanpa balas.

Selama Piala Dunia U-20 1979, Timnas Indonesia U-19 menginap di hotel yang sama dengan Argentina dan Diego Maradona.

Sudah berhadapan di lapangan dan bertemu di hotel, tak ada satu pun pemain Timnas Indonesia U-20 yang mampu bertukar jersey atau pun mendapatkan tanda tangan Diego Maradona. Namun, kondisi ini tidak berlaku untuk sang pelatih, Soetjipto Soentoro.

Berkat diplomasi rokok kretek dengan pelatih Argentina waktu itu, Cesar Luis Menotti, Soetjipto mampu memulangkan seragam Diego Maradona ke Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Cerita Lanjutannya

Banur berkisah, Soetjipto menjadi dekat dengan Luis Menotti setelah Timnas Indonesia U-20 satu hotel bareng Argentina. Keduanya kerap menghisap rokok bersama-sama.

Suatu waktu, Luis Menotti ditawari rokok kretek oleh Soetjipto. Dia ketagihan. Soetjipto lalu memberikannya sejumlah bungkus rokok kretek kepada pria asal Argentina itu.

Banur bercerita, sewaktu Timnas Indonesia U-19 gugur di babak penyisihan dan hendak pulang ke Tanah Air, Soetjipto mendapatkan cinderamata dari Luis Menotti berupa seragam Diego Maradona di Piala Dunia U-20 1979.

"Sulit mendapatkan seragam Diego Maradona ketika itu. Justru yang dapat itu pelatih kami. Karena kami satu hotel dengan Argentina. Namun, yang berikan jersey itu bukan orangnya langsung, justru pelatih Argentina, Luis Menotti. Jadi dia akrab dengan Mas Cipto. Sama-sama perokok. Dia disuruh hisap rokok kreteknya Mas Cipto," kata Banur ketika dihubungi Bola.com, Kamis (26/11/2020).

"Mereka berdua lalu menjadi akrab. Mas Cipto dan Luis Menotti kan sama-sama perokok. Dicobain rokok kreteknya Mas Cipto oleh Luis Menotti. Akhirnya Luis Menotti suka. Dikasih lagi sama Mas Cipto. Jadi akrab mereka. Suatu saat, ketika mau pulang ke Indonesia, Mas Cipto dikasih jersey Diego Maradona," jelas Banur mengenang.

Diego Maradona, sosok yang buat skuad Timnas Indonesia U-20 terpukau di Piala Dunia U-20 1979, kini telah pergi selama-lamanya. Legenda sepak bola dunia ini mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (25/11/2020) waktu Argentina karena mengalami serangan jantung di usia yang ke-60.

Video Populer

Foto Populer