Bola.com, Jakarta - Sosok Diego Maradona menjadi figur penting buat seluruh insan sepak bola dunia. Kepergiannya untuk selamanya membuat banyak orang, termasuk legenda Arema, Kuncoro, mengenang kehebatan sang maestro Timnas Argentina itu.
Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) di negaranya, Argentina. Ia dilaporkan mengalami serangan jantung.
Baca Juga
Hasil Liga Spanyol: Kylian Mbappe dan Rodrygo Impresif, Real Madrid Bungkam Sevilla dan Geser Barcelona dari Peringkat Kedua
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Advertisement
Mantan pemain yang kini jadi asisten pelatih Arema, Kuncoro mengaku terinspirasi jadi pesepak bola profesional karena melihat Maradona bermain.
"Sejak kecil memang saya suka sepak bola. Tapi saat melihat Piala Dunia 1986 Meksiko dari layak kaca, saya makin berniat jadi pesepak bola profesional," kata Kuncoro.
"Waktu itu Maradona yang jadi pemain paling terkenal. Semua membicarakan Maradona. Setelah itu saya makin serius jadi pemain sepakbola sungguhan (profesional)," kenangnya.
Secara permainan, dia sama sekali tidak meniru gaya Maradona. Karena pria asal Kabupaten Malang itu berposisi sebagai pemain belakang dan dikenal sebagai tukang jagal lawan.
"Cara main saya tentu tidak seperti itu (Maradona). Tapi saat melihatnya di Piala Dunia, itu yang membuat makin suka dengan sepak bola," jelasnya.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kisah Hebat
Pada Piala Dunia 1986 Meksiko, Maradona berhasil membawa Argentina jadi juara. Wajar jika dia jadi perbincangan sepak bola dunia. Apalagi gol Tangan Tuhan lahir waktu itu.
Terlepas dari kontroversi mencetak gol dengan tangan, Maradona sedang on fire waktu itu. Dia menghibur pecinta sepakbola dunia dengan caranya melewati 2-3 lawan.
"Aksinya luar biasa. Meskipun beberapa waktu lalu saya mulai mengidolakan Ronaldinho (Brasil), tapi Maradona punya kisah hebat di masanya,” kata dia.
Advertisement