Bola.com, Jakarta - Kiper Persipura Jayapura, Gerri Mandagi menegaskan, memberikan pandangan terkait maraknya pemain profesionl yang mengikuti turnamen tarkam.
Menurut Gerri, tarkam hanya bisa diikuti pemain yang sudah lepas kontrak dengan klubnya. Namun, jika pemain tersebut terpaksa tarkam demi pemasukan, Gerri menyarankan untuk berhati-hati.
Baca Juga
Advertisement
"Yang sudah putus kontrak mungkin bisa bermain.Tapi, yang masih kontrak hati-hati saja. Beberapa klub memang juga tidak ketat dalam membatasi ini," kata Gerri Mandagi kepada Bola.com, Sabtu (28/11/2020).
Setelah penundaan Shopee Liga 1, beberapa pemain profesional nekat ikut tarkam demi mencukupi kehidupan keluarga.
Banyak klub yang tidak melarang pemainnya tampil di tarkam. Tapi, ancaman cedera dan tertular COVID-19 membayangi pemain-pemain yang nekat tampil. Tarkam jauh dari kata layak, baik dari fasilitas lapangan, keamanan hingga kesehatan.
Sedikit berkisah, sebelum bergabung dengan Persipura, Gerri pernah tak bisa menolak undangan tarkam di kampung halamannya Tomohon, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Berita video kiper Persipura, Gerri Mandagi, menyanyikan lagu "Sewu Kutho" untuk menghormati dan mengenang almarhum Didi Kempot.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bayaran Menggiurkan
Banyarannya memang menggiurkan. Untuk sekali tampil dalam hitungan menit, pemain profesioanal bisa dibayar sekitar Rp 1-3 juta.
Namun, bagi Gerri, bukan persoalan bayaran. Gerri ingin memberikan motivasi kepada pemain-pemain muda yang ingin menjadi pemain profesional.
"Sering dulu. Kalau dekat-dekat satu juta kurang lebih. Kalau udah ke daerah yang jauhan, yang memerlukan perjalanan hingga 2 sampai 3 jam perjalanan, bayaran bisa lebih,"Â kata Gerri.
Advertisement