Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta merayakan ulang tahun ke-92 pada hari Sabtu (28/11/2020). Tidak bisa mungkiri, trofi kompetisi Liga Indonesia ke-10 dan ke-11, yakni pada 2001 dan 2018, begitu bermakna bagi Persija Jakarta.
Maklum Persija kering prestasi selama 22 tahun. Tim berjulukan Macan Kemayoran itu kembali menjadi yang terbaik di kompetisi elite Tanah Air pada 2001.
Advertisement
Gelar Liga Indonesia tidak lagi mampir ke lemari trofi Persija Jakarta hingga 17 tahun berselang. Kemarau itu pun berakhir pada 2018, setelah meraih piala Liga 1. Namun dibandingkan gelar tahun 2018, Persija berbekal skuad lebih mentereng ketika merengkuh titel tahun 2001.
Skuad Persija tahun 2001 sering disebut sebagai The Dream Team. Maklum banyak pemain berstatus pemain tim nasional Indonesia berada di tim saat itu. Salah satunya Nur'alim. Jabrik-begitu sapaan akrabnya menceritakan cikal bakal kekuatan Persija sebelum juara tahun 2001.
"Jadi awalnya tahun 1996 saat Mastrans Bandung Raya bubar. Kemudian Gubernur DKI Jakarta saat itu, Bang Yos (Sutiyoso) sedang gencar-gencarnya membangun kejayaan Persija," kata Nur'alim saat diwawancara channel Youtube, Persija Jakarta.
"Total saat itu ada sebelas pemain yang diboyong Persija dari Bandung Raya. Nama-namanya juga berstatus pemain timnas. Selain saya ada Widodo (Cahyono Putro), Rochy (Putiray) sampai Budiman (Yunus)," tambahnya.
Hanya saja menurut Nur'alim cukup lama buat The Dream Team kala itu meraih kejayaan. Apalagi Indonesia sempat dihantam krisis moneter akhir tahun 1990-an.
"Sejak tahun 1997, sebelum krisis moneter sebenarnya kami sudah digadang bakal juara. Jadi memang tinggal menunggu waktu," Nur'alim menuturkan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kekalahan di Semifinal 1999 Jadi Pelecut
Lebih lanjut Nur'alim menceritakan kekalahan dari PSIS Semarang dengan skor 0-1 pada semifinal Liga Indonesia 1999 jadi titik balik semangat tim Persija kala itu.
"Sejak kekalahan di semifinal itu, puncaknya kami bertekad untuk pasang target juara," ucap Nur'alim.
Dua tahun berikutnya, Nur'alim dan kawan-kawan pun membawa Persija jadi juara. Di partai final Liga Indonesia 2001, Persija mengalahkan PSM Makassar dengan skor 3-2.
Bambang Pamungkas mencetak dua gol dan disusul satu gol Imran Nahumarury. "Saat itu pertandingan mempertemukan dua tim yang sama-sama diperkuat banyak pemain timnas," Nur'alim mengungkapkan.
"Di PSM, ada Kurniawan Dwi Yulianto, Miro Baldo Bento, Bima Sakti. Kami jadi semakin termotivasi untuk menang," tambahnya.
Sumber: Channel YouTube Persija
Advertisement