Bola.com, Malang - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) kini tinggal kenangan. Presiden Joko Widodo sudah menghapus badan yang melakukan penilaian profesionalisme dalam cabang olahraga tersebut.
Pemerintah menyebut dibubarkannya BOPI karena alasan efisiensi dan efektivitas. Arema FC sebagai klub profesional yang berkiprah di Liga 1 memberikan tanggapan terkait keputusan Presiden Jokowi tersebut.
Advertisement
"Arema mendukung apapun upaya pemerintah. Bagi kami, BOPI pernah hadir memberikan penilaian obyektif kepada Arema pada 2014-2015 silam. Mereka punya peran aktif memberikan saran dan masukan mengelola klub profesional," jelas Media Officer Arema, Sudarmaji.
Arema pernah dilarang BOPI mengikuti kompetisi pada 2015. Persoalan dualisme yang menjadi faktornya. Mengingat Arema terpecah menjadi dua lantaran dualisme kompetisi ISL dan IPL pada musim 2012 silam.
Meski punya pengalaman kurang mengenakkan dengan BOPI, Tim Singo Edan tetap memberikan apresiasi terhadap kinerjanya.
“Sebenarnya penilaian klub sepak bola profesional sudah dilakukan federasi (PSSI) lewat AFC (Federasi Sepakbola Asia) dengan nama Club Licensing. Arema sudah 4-5 kali lolos berturut-turut sebagai klub profesional dalam verifikasinya," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Terbuka
Tetapi jika nantinya pemerintah membentuk badan lagi yang bertugas hampir sama dengan BOPI, Arema tetap terbuka. "Kami merasa yakin dan optimistis yang dilakukan pemerintah jadi yang terbaik dan punya alasan kuat," kata Sudarmaji.
"Apapun keputusannya nanti, pemerintah yang terpenting bisa membawa iklim pengelolaan sepak bola yang positif, berkualitas dan profesional,” jelasnya.
Advertisement