Bola.com, Sleman - Setiap pemain hampir pasti memiliki pengalaman lucu dan gokil, pada masa lalunya. Ada kenangan konyol yang sulit dilupakan, seperti yang pernah dialami pemain PSS Sleman, Derry Rachman Noor.
Jauh sebelum berkecimpung di dunia sepak bola, dirinya pernah mengalami peristiwa yang begitu berkesan. Meski tetap seputar hobinya di lapangan hijau. Ia pernah nyaris dikeluarkan dari sekolah karena sepak bola.
Advertisement
Belum lama ini, Derry Rachman buka-bukaan dalam podcast PSS, salah satunya cerita masa lalunya. Saat duduk di bangku SMA kelas 3 atau menjelang ujian nasional, Derry Rachman sempat diultimatum untuk keluar dari sekolahnya di Bontang Kuala, Kalimantan Timur.
"Jadi pernah menjelang ujian nasional, tidak pernah ikut bimbel (bimbingan belajar), nggak pernah ikut try out persiapan ujian. Sampai dipanggil kepala sekolah mau dikeluarkan," kenang Derry Rachman dalam podcast PSS.
Ia menceritakan hampir dikeluarkan dari sekolah karena bermain tarkam di Balikpapan. Dengan menempuh waktu perjalanan hingga enam jam lamanya. Sampai rumah subuh dan aktivitas sekolahnya menjadi terganggu.
Beruntung bagi Derry karena pihak sekolah tidak jadi mengeluarkannya dan bisa menempuh ujian nasional hingga lulus. Namun pemain PSS Sleman itu mendapat tentangan orang tua agar tidak lagi bermain bola, sampai membuatnya harus sembunyi-sembunyi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengaruh Ayah
Karier sepak bolanya terbilang cukup mulus, meski di awal harus melewati banyak rintangan. Sejak lulus SMA, ia tetap fokus pada bidang sepak bola yang digelutinya, hingga mengantarkan ke level profesional.
Ia memulainya dari tim U-21 Persiba Balikpapan, kemudian masuk PON Kaltim, lalu ikut Kalteng Putra di Liga 2, lantas pindah ke Perssu Sumenep. Derry juga nyaris berseragam Persis Solo pada musim 2017. Sayang, regulasi tidak memperbolehkannya bergabung karena maksimal hanya dua kali pindah dalam satu musim.
Bakatnya di sepak bola juga diakuinya tidak lepas dari peran ayahnya. Menurutnya, sejak kecil ia selalu diajak ayahnya ke lapangan untuk bermain bola. Sampai bakatnya terlihat sejak kelas 3 SD dengan tampil di ajang Popda.
"Ada pengaruh dari ayah saya yang dulu pemain sepak bola. Setiap dia main selalu mengajak saya, sampai kadang saya masuk ke lapangan dan harus digendong keluar lapangan lagi. Juga tidak berpikiran suatu saat bisa jadi pemain bola, hanya ingin bisa seperti orang tua saya saja," jelas Derry Rachman.
Advertisement